Seorang kuli serabutan asal Dusun Krajan, Desa Sukorejo, kecamatan Sumberwringin, Bondowoso menjadi korban salah tangkap kepolisian hingga diduga dianiaya.
- Pemkab Bondowoso-Jurnalis Buka Bersama, Pj Bupati Bambang: Perkuat Sinergi
- Gas LPG 3 Kg di Bondowoso Langka dan Harga Meroket, Pj Bupati Gelar Sidak
- Pemkab Bondowoso Gencar Salurkan Bantuan Pangan, Pj Bupati: Tangani Kemiskinan, Kendalikan Inflasi!
Diberitakan sebelumnya oleh Kantor Berita RMOLJatim bahwasanya terdapat keluhan seseorang di grup Facebook Suara Rakyat Bondowoso (SRB) tentang saudaranya yang ditangkap polisi dan dianiaya.
Terbaru Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Cabang Bondowoso mengunjungi kediaman MH (30) korban salah tangkap untuk bersilaturahmi karena prihatin terhadap peristiwa yang dialami pria dua anak itu.
Sekjen JMSI cabang Bondowoso, Eko Priyanto menyebut pihaknya hadir sebagai bentuk gerakan sosial sesama masyarakat terlebih yang sedang mengalami tragedi kurang baik.
"Kami pekerja media selain memiliki tugas jurnalistik, juga ada hal besar yang tak boleh dilupakan yakni kemanusiaan," terangnya, Selasa (14/11).
Dia atas JMSI Bondowoso turut menyesalkan atas apa yang dialami MH, hingga alami sejumlah lebam di tubuh bahkan harus dirawat selama 3 hari di puskesmas setempat.
"Semoga kejadian seperti ini yang membuat trauma masyarakat tidak kembali terjadi, terlebih ini korban salah tangkap," tuturnya.
Eko mengatakan tidak tega mendengar keterangan korban beserta keluarganya, terlebih melihat kondisinya yang memang tidak layak diperlakukan demikian.
"Kami (JMSI) menyalurkan sekedar tali asih buat MH dan keluarga kecilnya, semoga bisa sedikit membantu," ucapnya.
Diakhiri, dia mewakili JMSI mendoakan agar kesehatan MH segera pulih seperti sediakala sebelum kejadian tersebut menimpanya.
"Kasihan, sudah seminggu lebih tidak bisa bekerja pasca kejadian tersebut," pungkasnya.
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota