Hadir di Surabaya, capres Prabowo Subianto mendapat kartu anggota kehormatan Muhammadiyah usai dialog publik yang dihadirinya di Auditorium lantai 13 Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11).
- Perombakan Kabinet Ajang Pembuktian Jokowi Terlibat Atau Tidak Dalam Gerakan "Kudeta" Demokrat
- Pesan Ali Ngabalin pada Novel Baswean Cs: Pergi Sana Cari Kerja Lainnya, Jangan Ganggu KPK
- Fadli Zon Bisa Kritis Sampai Kiamat Kalau Tak Diberi Sanksi Tegas Oleh Prabowo
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengungkapkan kartu anggota kehormatan ini diberikan kepada semua calon presiden dan wakil presiden.
"Kita memberikan anggota kehormatan kepada pak Anis dan Gus Muhaimin juga kepada pak Ganjar dan pak Mahfud juga kepada pak Prabowo seandainya mas Gibran datang, juga kita berikan," ungkapnya.
Anggota kehormatan ini menurut anggaran rumah tangga Muhammadiyah adalah salah satu dari tiga keanggotaan di Muhammadiyah. Yang pertama yaitu anggota biasa, kedua anggota luar biasa dan yang ketiga adalah anggota kehormatan.
Anggota kehormatan itu diberikan oleh Muhammadiyah kepada tokoh-tokoh yang memiliki komitmen dan memiliki integritas serta memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.
Serta memiliki komitmen perbaikan dalam kehidupan.
"Mudah-mudahan komunikasi politik baik terpilih atau tidak akan terjalin dengan baik. Karena sudah memiliki rekam jejak yang sama untuk Muhammadiyah,"lanjutnya.
Sementara itu terkait gagasan Prabowo dinilai Mu'ti cukup logis dan realistis, tetapi caranya dalam penerapan gagasan belum sempat tersampaikan dengan detail karena keterbatasan waktu.
"Muhammadiyah akan terus melakukan kajian pada gagasan pasangan capres dan cawapres," pungkasnya.
Sementara dalam acara tersebut, cawapres dari Prabowo, Gibran Rakabuming tidak hadir.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Gus Fawait: Sudah Selayaknya
- Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan, PDIP Ungkit Reformasi 1998