Kuartal III Sektor Properti Meningkat, KPR BTN Diprediksi Tumbuh Lebih Tinggi

Direktur Finance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nofry Rony Poetra, optimistis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan tumbuh lebih tinggi pada 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 ini.


"Optimisme tersebut ditopang menanjaknya sektor properti mulai kuartal III/2023 hingga 2024 karena stimulus Pemerintah dan peluang penurunan suku bunga acuan The Fed," kata Nofry Rony Poetra, di Jakarta, Kamis (23/11).

Nofry mengatakan, momentum pergerakan positif sektor properti telah terlihat sejak kuartal III/2023. 

Pergerakan tersebut terlihat dari kenaikan harga rumah dan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara nasional per triwulan III/2023 yang naik tinggi dibanding kuartal sebelumnya. 

Apalagi, kata Nofry, KPR masih menjadi opsi utama konsumen di Indonesia untuk melakukan pembelian rumah. 

“Kami memprediksi kredit di sektor perumahan naik lebih tinggi pada tahun depan. Kami juga optimistis Bank BTN akan mencatatkan hal serupa pada tahun depan, karena kami merupakan bank yang fokus pada pembiayaan perumahan,” kata Nofry.

Menurut Nofry, momentum kenaikan sektor properti juga ditopang adanya stimulus Pemerintah berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT). 

“Kami juga melihat bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya dan The Fed memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan pada triwulan IV/2024, sehingga turut menurunkan biaya dana,” ujar Nofry. 

Adapun, secara nasional, KPR terekam tumbuh 12,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) per September 2023. Pertumbuhan tersebut lebih agresif dibandingkan kenaikan per Juni 2023 sebesar 10,6% yoy. 

Data Bank Indonesia (BI) melalui Survey Harga Properti Residensial (SHPR) juga menunjukkan per kuartal III/2023, sebanyak 75,50% konsumen melakukan pembelian rumah dengan skema KPR. Sisanya, melakukan pembelian melalui skema tunai bertahap dan tunai. “KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat membeli rumah, sehingga menjadi peluang KPR untuk tumbuh lebih tinggi di tahun depan,” jelas Nofry. 

Sebelumnya Housing Finance Center (HFC), lembaga riset milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat per September 2023, harga rumah secara nasional mencatatkan kenaikan tertinggi sejak pandemi. Rumah di bawah Rp2 miliar menjadi penyumbang terbesar kenaikan tersebut.

Dalam riset yang dirilis HFC menyebutkan indeks harga rumah (House Price Index/HPI) untuk triwulan III/2023 mengalami pertumbuhan tertinggi setelah pandemi sebesar 8,7% yoy. Kenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau Tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta - Rp1 miliar yang mencatatkan peningkatan sebesar 12% yoy pada triwulan III/2023.