Penjahit Asal Kwanyar Barat Bersyukur dan Bahagia Terima Bantuan Modal Usaha

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Nur Jumiyati, seorang penjahit busana wanita yang tinggal di Kwanyar Barat, Bangkalan telah menjalani profesi ini sejak lulus SMP pada usia 19 tahun. Meskipun tidak melanjutkan pendidikan formal, Nur belajar menjahit melalui kursus di Kota Bangkalan. Dengan keahliannya, ia membuka rumah jahit yang melayani pelanggan dari daerah sekitar.


Selama lebih dari 30 tahun, Nur menjalankan usahanya tanpa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Namun, tahun ini, melalui program Bantuan Modal Usaha (BMU) dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Bangkalan, Nur akhirnya mendapatkan bantuan yang ia tunggu-tunggu.

Program BMU ini khusus untuk pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan dibiayai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Nur terpilih sebagai salah satu penerima BMU-DBHCHT Tahap II. Acara penyerahan bantuan dilaksanakan di aula Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan pada Senin (11/12/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Nur mengungkapkan kegembiraannya dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan atas bantuan yang diberikan.

Dia berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan modal usaha finansial di masa depan, sehingga ia dapat menambah stok barang dan memenuhi kebutuhan produk jahitannya.

Sementara itu, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Disperinnker Bangkalan, Qorry Yuniastuti, terdapat 503 IKM yang menerima BMU DBHCHT pada tahap II tahun 2023. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya memiliki 351 pelaku IKM.

Penerima BMU DBHCHT pada tahap II ini terdiri dari berbagai sektor, seperti minuman, kue, roti, keripik, kerajinan perak, konveksi, kerajinan, pandai besi, perajin batik, meubel, dan IKM las. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan industri kecil menengah di Bangkalan.