TKN Prabowo-Gibran Sesalkan Diksi Blusukan Diklaim Hanya Milik PDI Perjuangan

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid di Media Centre TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/12)/RMOL
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid di Media Centre TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/12)/RMOL

Diksi blusukan diklaim menjadi salah satu karakter kepemimpinan milik PDI Perjuangan, direspons oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. 


Sekretaris TKN, Nusron Wahid mengatakan, semua orang berhak melakukan blusukan tanpa harus ada batasan atau latar belakang politik.

Salah satunya blusukan yang dilakukan calon presiden no urut 2 Prabowo Subianto saat menemui warga di pedesaan.

"Pak Prabowo ini juga ahli blusukan, datang ke pasar, kemudian datang ke (lokasi) bencana, kemudian terbang ke mana-mana," kata kata Nusron di Media Center TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Senin (11/12).

Itu sebabnya, Nusron menyesalkan bila diksi blusukan diklaim hanya milik PDI Perjuangan.

"Kalau mengistilahkan blusukan punya PDIP, maka singkatan KBBI berubah menjadi Kamus Besar Banteng Indonesia, bukan Kamus Besar Bahasa indonesia," kata Nusron dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Selain Prabowo, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, juga kerap blusukan. Teranyar Gibran menemui pedagang di Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada Senin siang (11/12).

Isu soal blusukan milik salah satu partai mencuat saat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Prabowo tidak bisa blusukan. Alasannya Prabowo bukan kader PDI Perjuangan.

"Jadi itulah yang disampaikan kepada rakyat bahwa blusukan ini merupakan karakter dari PDI Perjuangan. Yang turun ke bawah sebab kita adalah partai rakyat," kata Hasto ketika berbicara dalam acara konsolidasi struktur DPC PDIP Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (10/12).

"Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan, Pak Jokowi dan Pak Ganjar melakukan blusukan, maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDI Perjuangan," tegas Hasto.