Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah 3 kali ikut dalam gelanggang pilpres. Hasil dari ketiga penampilannya selalu berakhir dengan kekalahan. Atas alasan itu, dorongan agar Prabowo menjadi king maker pada Pilpres 2024 terus mencuat.
- Jelang Pengesahan Panglima TNI oleh DPR, Laksamana Yudo Margono: Sudah Siap
- Muncul Poster Bakal Calon Walikota Probolinggo Jalur Independen
- Rizal Ramli Cabut Pujian untuk MK, Putusan Soal UU Corona Disebut Cuma Gombal
Menanggapi itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai Prabowo Subianto memang idealnya menajdi king maker. Namun hal itu akan mustahil, sebab Prabowo dan orang-orang dekatnya melihat seolah 2024 adalah perjuangan terakhir untuk Prabowo menjadi calon presiden.
"Mestinya memang harusnya jadi king maker. Tapi Prabowo tak akan mau. Karena dia tahu, Pilpres 2024 merupakan the last battle. Dan tak ada incumbent. Setiap kandidat punya peluang yang sama, termasuk Prabowo,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/12).
Di satu sisi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review mengatakan bahwa saat ini tidak ada pilihan bagi Gerindra untuk mengusung calon lain di 2024 mendatang. Hanya Prabowo calon potensial yang dimiliki Gerindra.
"Bagi Gerindra, Prabowo itu harga mati untuk Pilpres 2024. Makanya petinggi Gerindra selalu mengatakan ke media bahwa Prabowo calon tunggal capres 2024 nanti,” imbuhnya.
Disinggung mengenai peluang Sandiaga Uno untuk maju jadi calon presiden 2024, lantaran elektabilitasnya terus meroket. Ujang mengatakan Prabowo tak akan rela peluang menang di 2024 diberikan ke orang lain.
"Tak akan mau lah, peluang maju Prabowo di Pilpres 2024 itu diberikan ke Sandi atau ke yang lain,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Warga Jakarta Berusia 27 Tahun Terkonfirmasi Cacar Monyet
- Warga Surabaya Bisa Salurkan Aspirasi ke Armuji Lewat Bilik Sambat Online
- KPU dan Pemerintah Sepakat Tanggal Pemilu 14 Februari 2024