Keturunan Wali Songo Siap Jaga Keutuhan Bangsa dan Negara

Pengasuh Ponpes Babussalam Malang, KH Thoriq Bin Ziyad (dua dari kanan)/RMOLJatim
Pengasuh Ponpes Babussalam Malang, KH Thoriq Bin Ziyad (dua dari kanan)/RMOLJatim

Dzurriyah atau keturunan Wali Songo siap menjaga keutuhan Bangsa dan Negara.


Demikian dikatakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, KH Thoriq Bin Ziyad saat puncak Haul Akbar Wali Songo se-Nusantara di Ponpes Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Sabtu (6/1).

"Kami siap mengawal keutuhan NKRI. Kami mewakili Dzuriyah Wali Songo, akan tetap teguh memegang empat pilar kebangsaan. Selain itu, kami tidak akan membedakan ras dan suku. Yang penting adalah tetap pada tujuan kemerdekaan," ujar Gus Thoriq sapaan akrabnya. 

Gus Thoriq yang merupakan Penggagas Haul Akbar Wali Song tersebut mengatakan, kebangkitan Dzurriyah Wali Songo adalah fakta sejarah yang terjadi pada keluarga Wali Songo secara keseluruhan.

"Kami Dzurriyah walisongo harus bangkit, karena selama ini kami dipecah belah oleh kolonial. Maka dari itu, saatnya Dzurriyah Wali Songo se-Nusantara hari ini, untuk bersama-sama saling berpadu, gotong royong agar NKRI tetap ada. Dan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 tetap tegak berdiri," tandasnya. 

Menurut Gus Thoriq Negara Indonesia adalah warisan yang diberikan kepada anak cucu Dzurriyah Wali Songo yang harus dipertahankan. 

"Tidak boleh dirubah rubah. Kami selaku Dzurriyah Wali Songo harus mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia," tutur inisiator Hari Santri tersebut.

Sampai sekarang, mata Gus Thoriq, informasi dari Lembaga Naqobah Ansab Auliya Tis'ah (NAAT), atau Lembaga Pencatat Nasab Wali Songo, di Indonesia Dzurriyah Wali Songo berkisar jutaan orang. 

"Kebetulan saya bukan pengurus NAAT pusat, tapi informasi kami dapat jumlah Dzurriyah Wali Songo di Indonesia ini berkisar jutaan orang. Mereka tersebar di seluruh Pulau Jawa. Bahkan ada di Ponpes, mushola dan madrasah itu kebanyakan Dzurriyah Wali Songo. Termasuk ada juga yang sudah menyebar hingga ke Sumatra, Kalimantan dan Nusa Tenggara juga ada," bebernya.

Gus Thoriq menerangkan, lembaga NAAT sejauh ini tidak hanya berdiri secara mandiri. Namun sudah bekerjasama dengan lembaga-lembaga nasab serta aqobah dari luar negeri. 

"Lembaga nasab internasional sudah menyatakan, bahwa Dzuriyah Wali Songo di Indonesia ini patut mendapatkan isbat, patut memperoleh sertifikat dan penetapan blood line dari Bani Qurays," bebernya.

Kedepan, lanjut Gus Thoriq, Dzurriyah Wali Songo se-Nusantara bakal lebih memantapkan visi dan misi, bergerak dan beraksi mengutamakan keutuhan bangsa dan mengawal penuh empat pilar kebangsaan.

Disinggung kebangkitan Dzurriyah Wali Songo pada tahun politik saat ini, Gus Thoriq menegaskan bahwa Dzurriyah Wali Songo tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Dzurriyah Wali Songo dibebaskan memilih pilihannya masing masing.

"Mengenai politik bebas memilih siapapun pemimpinnya, yang penting pilih saja calon yang tegak lurus dengan empat pilar kebangsaan," pungkasnya.

Dalam Haul Wali Songo di Ponpes Babussalam tersebut dihadiri belasan ribu umat Islam dari berbagai kota di Indonesia. 

Tampak hadir KH Muhammad Abbas Billy Buntet Cirebon (Gus Abbas) Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ummah, Buntet, Cirebon, Jawa Barat, salah satu pendakwah yang juga Dzurriyah Wali Songo. Gus Abbas dikenal pendakwah yang sangat disegani kalangan NU dan Banser.