Bagikan Pamflet, Mahasiswa Untag-Unitomo Gelar Aksi Tolak Pelanggar HAM dan Politik Dinasti

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Puluhan mahasiswa dari Universitas Dr Soetomo (Unitomo) dan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya menggelar aksi sebar pamflet di depan kampus, Jalan Semolowaru Surabaya. Bahkan aksi ini berlanjut sampai perempatan depan terminsl Bratang Surabaya.


Aksi ini merupakan aksi serentak 1000 kampus di 35 Provinsi se Indonesia, sebagai bentuk penolakan terhadap pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan politik dinasti, Kamis (11/1/2024)

"Lebih ke edukasi. Bahwa pelanggaran HAM dan politik dinasti itu secara hukum sudah jelas merusak konstitusi dan mencederai Demokrasi" ujar Koordinator Aksi Unitomo, Helfin Usyanda Putra.

Dari Isi dari pamflet yang disebar itu mengarah terhadap salah satu pasangan calon Prabowo-Gibran. Menurut Helfin, proses pencalonan dari Prabowo-Gibran telah merusak konstitusi.

Dalam pamflet tersebut, ditunjukkan foto Prabowo sebagai pelaku penculikan terhadap aktivis pada tahun 1997-1998. Termasuk foto korban yang hingga saat ini belum ditemukan

Kendati demikian, Helfin mengaku tidak ada sedikitpun kepentingan dari salah satu golongan politik yang menunggangi aksi tersebut.

Aksi yang dilakukan itu, kata Helfin, murni hasil pemikiran mahasiswa untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik.

"Ini murni untuk mengedukasi masyarakat, agar proses demokrasi pada pemilu mendatang berjalan dengan baik," ujarnya.

Dalam aksi yang dilakukan serentak oleh mahasiswa Unitomo dam Untag ini, berjalan cukup tertib. Mahasiswa tampak antusias menyebarkan selebaran yang ada ke para pengendara yang melintas mulai depan kampus Untag, Unitomo sampai perempatan depan terminal Bratang.