Pembunuh Gadis TKI Jember di Malaysia Tewas Ditembak Polisi

Foto mendiang korban semasa hidup/Ist
Foto mendiang korban semasa hidup/Ist

Menyusul pembunuhan tenaga kerja Indonesia, Windi Nur Fadila (18) warga Jenggawah, Kabupaten Jember, muncul informasi baru di sosial media. Terduga pelaku berinisial MJ (21) juga meninggal dunia.


MJ warga Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, ternyata juga tewas setelah ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.

"Ada informasi susulan, terduga pelaku juga meninggal ditembak polisi Malaysia. Sebab, dia melawan dengan membawa parang saat akan ditangkap," kata Kepala Disnakertrans Pemkab Jember, Suprihandoko dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (2/2).

Begitu dapat informasi kejadian pembunuhan itu,  polisi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Baru setelah itu melakukan pencarian pelaku dengan mendatangi tempat tinggalnya di Malaysia.

Mendapati pelaku berada di tempat tinggalnya, polisi mendatanginya dan mencoba mengamankan. Namun terduga pelaku mencoba melawan, bahkan mengacungkan senjata tajam. 

Dengan terpaksa polisi Malaysia mengambil tindakan tegas yang menyebabkan kematian terduga pelaku.

Terkait proses penyelidikan kasus itu serta proses pemulangan jenazah mereka, Disnaker Jember masih terus berkoordinasi dengan KBRI di Malaysia.

Terduga pelaku ini tinggal bersama ibunya di Malaysia.

"Saat melakukan pendalaman ke rumah duka, kami dari Disnakertrans Jember, disaksikan, Babinsa, Bhabinkamtibmas Jenggawah dan Kepala Dusun Krajan, serta Camat Jenggawah," katanya.

Kerabat korban berharap jenazah Windi segera dipulangkan. "Kasihan kalau lama-lama di sana dan tidak cepat dimakamkan," kata keluarga korban.

Suprihandoko menjelaskan bahwa almarhumah Windi sudah sekitar 8 bulan bekerja di Malaysia. Dia berangkat ke Malaysia secara mandiri, tanpa dokumen resmi dari Pemerintah Kabupaten Jember. Informasinya dia bekerja sebagai cleaning service. 

Windi ditemukan tewas diduga dibunuh oleh MJ, di tempat kerjanya di Mentari Blok V, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia pada, Senin, 29 Januari 2024 lalu.

MJ diduga masih temannya di Malaysia dan masih sesama warga Kecamatan Jenggawah.

"Kami prihatin atas peristiwa tersebut. Setelah mendapatkan informasi itu, kami langsung melakukan penelusuran, untuk mengetahui alamat kedua belah pihak korban dan pelaku. Keduanya sama-sama berasal dari Kecamatan Jenggawah, Namun lain desa," kata Suprihandoko.

Dari penelusuran itu, lanjut dia, pihaknya dapat menemukan alamat korban dan juga pelaku, warga Desa Jatisari, kecamatan Jenggawah.