Ratusan pesapon berkumpul di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (6/3). Para juru bersih itu tengah makan bersama dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani,menggelar tasyakuran atas raihan Piala Adipura.
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
- Razia Lokalisasi Pertontonkan Wajah PSK, Ketua DPRD Sumenep Didesak Minta Maaf
Piala Adipura merupakan sebuah penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.
“Penghargaan ini sejatinya bukan untuk saya atau para pejabat ini, tapi ini untuk bapak ibu sekalian yang telah berjibaku setiap waktu mengatasi persampahan di Banyuwangi,” ungkap Ipuk di hadapan ratusan pesapon, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (7/3).
Para pesapon, lanjut Ipuk, telah menjadi garda terdepan penanganan sampah. Sehingga problematika sampah bisa terurai.
"Terima kasih atas dedikasi bapak/ibu semua. Mari kita terus kampanyekan gaya hidup bersih, tidak buang sampah sembarangan. Sehingga beban kerja bapak/ ibu sekalian bisa berkurang,” harap Ipuk.
Bupati Ipuk menjelaskan tata kelola persampahan di Banyuwangi. Tak semata hanya ditingkatkan jumlah juru bersih saja, melainkan juga irancang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
“Saat ini, penilaian Adipura tak sebatas pada kebersihan secara kasat mata saja. Tapi, bagaimana tata kelolanya, upaya untuk menguranginya, hingga keterlibatan masyarakat,” papar Ipuk.
Diketahui, pada 2023 lalu, Kabupaten Banyuwangi mencapai Pengurangan Sampah sebesar 92,260.89 ton/tahun atau sekitar 30.22 persen.
“Sementara ini, baru ada 19 TPS 3R (Tempat Pengumpulan Sampah Reuse, Reduce, Recycle) yang ada di Banyuwangi. Ini ke depannya akan terus ditingkatkan,” tambah Ipuk.
Berkat pengelolaan TPS 3R tersebut, Banyuwangi juga mendapatkan Plakat Adipura. Plakat ini diberikan atas pengelolaan TPS 3R Tembokrejo, Muncar. TPS 3R ini mampu mengelola sampah sebanyak 12-25 ton/hari dengan hanya menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.
“TPS 3R ini juga membuka lapangan pekerjaan baru. Tak kurang dari 40 pekerja yang terlibat di bawah pengelolaan BUMDESMA,” ungkap Ipuk.
Sementara itu, para pesapon turut berbangga atas raihan tersebut. Mereka merasa kerja kerasnya tiap hari mendapatkan apresiasi.
"Saya bangga Banyuwangi bisa kembali meraih Adipura. Tidak sia-sia kita nyapu tiap hari,” ungkap salah satu pesapon," Saiful, yang bertugas di sekitar lampu merah Lateng.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Naimah. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan. “Jangan buang sampah sembarangan,” pintanya. (Adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tangis Nenek 89 Tahun Pecah saat Dijenguk Ipuk Fiestiandani
- Fraksi PKB DPRD Banyuwangi Tidak Diberi Porsi Pimpin Alat Kelengkapan Dewan
- Nelayan Blimbingsari Satukan Tekad Menangkan Ipuk-Muji di Pilkada Banyuwangi 2024