Demo di Polrestabes Surabaya Terkait Postingan Connie Rakahundini, Wakapolrestabes Pastikan Tidak Benar 

Demo Depan Polrestabes Surabaya
Demo Depan Polrestabes Surabaya

Puluhan orang  menggelar aksi unjuk rasa di depan Polrestabes Surabaya. Mereka mempertanyakan tentang netralitas Polri terkait pemilu.


Aksi ini dilakukan setelah muncul postingan Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut Polri memiliki akses untuk mengakses situs Si Rekap dan pengisian formulir C1 dari Polres-polres di Indonesia.

Usai menggelar aksi, perwakilan massa diundang masuk untuk berdiskusi dengan Wakapolrestabes Surabaya AKBP Wimboko dan jajaran. Lalu, memberikan penjelasan bahwa postingan tersebut tidak benar.

Wimboko mengatakan pihaknya telah menerima perwakilan massa aksi dari Geruduk Surabaya. Ia mengaku telah menjelaskan kepada mereka yang mempertanyakan kaitan netralitas TNI Polri dalam rangka Pilpres dan Pileg 2024.

"Hal ini berangkat dari postingan bu Connie dan dipertanyakan. Apabila ada kecurangan, kami nyatakan siap untuk dikoreksi, prinsipnya kami siap kooperatif pada seluruh pihak," kata Wimboko saat ditemui awak media di Polrestabes Surabaya, Selasa (19/3/2024).

Wimboko memastikan apa yanag disampaikan dalam postingan itu tidaklah benar. Menurutnya, Polri, khususnya Polrestabes Surabaya tidak memiliki akses untuk masuk ke Si Rekap maupun pengisian C1. 

"Karena polisi tidak ada akses sama sekali untuk ke C1 maupun Si Rekap, kami pastikan Polrestabes Surabaya netral terkait pemilu 2024," imbuhnya.

Wimboko menegaskan, Polri dan TNI hadir di tengah-tengah masyarakat ketika Pemilu 2024 bukan untuk ikut masuk dan intervensi dalam pesta demokrasi. Namun, melakukan pengamanan jalannya Pemilu 2024 di kota pahlawan.

"Dari mana rumusnya juga tidak ketemu, kami cuma bertanggungjawab dalam hal keamanan pilpres bersama TNI dan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Korlip Aksi dari Geruduk (Gerakan Rakyat Surabaya Dukung Demokrasi) Surabaya Musawwi membenarkan bila pihaknya mempertanyakan terkait postingan tersebut. Ia mengaku tak mempercayai postingan itu dan mengklaim Polri bisa masuk akun Si Rekap dan C1. 

"Kami pertanyakan terkait netralitas Polri seperti apa, kami memastikan bahwa di Surabaya tidak ada kecurangan tapi kenapa ada isu-isu seperti itu dan kami pertanyakan mekanisme larangan di TPS-TPS," tuturnya.

Usai bertemu Wimboko dan jajaran, Musawwi memastikan bila tuduhan dalam postingan itu tak sesuai dengan kenyataannya. 

"Kami sudah dapat klarifikasi dari Wakapolrestabes Surabaya (AKBP Wimboko) bahwa Polrestabes Surabaya netral dan kami akan terus melakukan bentuk pengawasan terhadap Polri tentang netralitas pemilu di 2024," tutupnya.