Gunung Semeru Alami Erupsi dan Gempa Awan Panas Guguran, Warga Diminta Tidak Beraktivitas di Sepanjang Besuk Kobokan

Gunung Semeru di Lumajang/Ist
Gunung Semeru di Lumajang/Ist

Gunung Semeru mengalami erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis, (28/3), mulai pukul 15.18 WIB. 


Demikian dilaporkan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru, Ghufron Alwi di Gunung Sawur, Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, dalam keterangan tertulisnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (29/3).

Menurut Ghufron, telah terjadi 11 kali gempa letusan dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 65-149 detik. Selain itu juga terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 37 mm dan lama gempa 1.620 detik.

Pihaknya juga mencatat terjadi tiga jenis gempa lainnya yakni 1 kali gempa Embusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 56 detik, 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 36 mm, S-P 35 detik dan lama gempa 165 detik, serta 1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 34 mm dan lama gempa 4.207 detik.

Pihaknya mengeluarkan rekomendasi untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara Semeru, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Sementara di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Mengingat hal ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).