Korban Keracunan Massal Takjil di Jember Capai 102 Orang

Korban keracunan saat menjalani perawatan di Puskesmas Mayang/RMOLJatim
Korban keracunan saat menjalani perawatan di Puskesmas Mayang/RMOLJatim

Hingga Senin (1/4) sore, korban keracunan makanan dalam acara pembagian takjil gratis di Jalan Nasional  Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, sudah mencapai 102 orang. 


Mereka menjalani perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan di 5 Puskesmas dan layanan kesehatan lainnya, yang tersebar di 4 kecamatan. Yakni Kecamatan Mayang, Silo, Pakusari dan Kecamatan Ledokombo.

Menurut Kepala Puskesmas Mayang, drg Hamid Dwi Supriyanto, sebagian besar korban sudah tertangani dan sejak Senin (1/4) sore, mereka sudah diperbolehkan pulang dan hanya dilakukan rawat jalan. 

"Hingga saat ini, yang tersisa di  Puskesmas Mayang masih ada 3 orang yang menjalani rawat inap. Sudah KRS (Keluar Rumah Sakit) 9 orang pada pada pukul 16.00 WIB. Di klinik Bhakti Pratama Mayang, masih ada 1 orang sudah  KRS 11 orang serta di klinik Harapan Sehat masih ada 1 orang (3 orang sudah KRS), di puskesmas Ledokombo masih 1 orang dan Puskesmas Silo 2, juga satu orang," ucap drg Hamid, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sedangkan pasien lainnya sejumlah 71 pasien sudah pulang ke rumahnya masing-masing menjalani rawat jalan. Sebelumnya 44 orang diantaranya dirawat di Puskesmas Mayang, 8 orang dirawat di Klinik Bhakti Pratama Mayang, 2 orang di klinik Desa Jatian  Pakusari, 1 orang di Puskesmas Pakusari, Klinik dr ifon 2 orang serta 14 orang berobat sendiri ke nakes praktek mandiri.

"Semuanya selamat, tidak ada yang meninggal dunia," katanya. 

"Hanya keluhan dari 102 Orang tersebut seperti diare, mual/ muntah, nyeri perut, nyeri ulu hati, pusing, lemas, keringat dingin serta bersendawa terus menerus," sambungnya.

Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sudah menindaklanjuti laporan keracunan massal, dengan mengambil sampel makanan.

"Kami sudah mengambil spesimen sisa makanan takjil ataupun muntahan dari penderita. Selanjutnya kami kirim labkesda/ BBLK Surabaya melalui surveilans Dinkes Jember," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Hendro  Soelistijono. 

Menurut dia hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, membutuhkan waktu antara 3 hingga 7 hari. Kemungkinan setelah lebaran sudah bisa diketahui penyebab keracunan makanan tersebut.

Sebelumnya, puluhan warga dilarikan ke Puskesmas Mayang dan klinik kesehatan sekitarnya, karena diduga keracunan makanan takjil gratis, Minggu (31/3). Para korban mulai berdatangan, mulai sekitar pukul 22.00 WIB.