Tindakan penodaan Al Quran turut terjadi di Denmark. Kelompok ekstremis membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen pada Jumat (21/7).
- Mejeng di Ruang Publik, Megawati Soekarnoputri: Alhamdulillah Saya Tetap Aktif
- Kalau Reshuffle, Sifmi Dasco Pantas Gantikan Mahfud sebagai Menkopolhukam
- PKS: Kehalalan Vaksin AstraZeneca Pengaruhi Animo Masyarakat Pada Vaksinasi
Selain membakar Al Quran, Al Arabiya menyebut, kelompok itu juga membawa slogan-slogan Islamofobia.
Aksi ini lantas memicu kecaman dari banyak pihak.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan kecaman keras dan kebencian terhadap pemerintah yang tidak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden yang melibatkan tidak menghormati dan menodai kesucian Islam.
"Kementerian menyatakan kecaman paling kuat dari tindakan yang menyerukan kebencian dan kekerasan antar agama, dan pada saat yang sama memperingatkan agar tidak mengulangi tindakan provokatif ini terhadap perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua hukum dan norma internasional," kata kementerian, seperti dimuat SPA.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil Duta Besar Denmark di Teheran untuk menyampaikan protes pada Sabtu (22/7).
“Pembakaran Al Quran di Eropa mengingatkan kita pada zaman kegelapan ketidaktahuan. Diam dalam menghadapi kejahatan budaya yang keji seperti itu hanya akan mengarah pada kekerasan dan promosi terorisme,” kata seorang pejabat senior kementerian luar negeri Iran.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puan Maharani Sambut Baik Dewan Kolonel
- Mahasiswa di-DO Karena Demo Rektor, DPR Angkat Bicara
- Soal BBM Oplosan, Ahok Jangan Cuci Tangan