Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, ide untuk membentuk tim pencari fakta kecurangan pemilu sebenarnya berasal dari kader di Internal Demokrat.
Menurut dia, ide tersebut muncul setelah beberapa kader melakukan diskusi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2019, setelah masa pencoblosan.
"Ide pembentukan tim pencari fakta kecurangan Pemilu datang dari diskusi beberapa kader Demokrat," kata Andi Arief dalam akun twitternya pada Kamis (9/5).
Dia mengatakan, setelah menggelar diskusi, usulan itu disampaikan ke petinggi partai demokrat agar ditindaklanjuti.
"Yang disampaikan ke petinggi Gerindra persis 3 hari setelah Pilpres.Termasuk minta visum atas korban KPPS," tambahnya.
Seperti diketahui, beberapa elemen mendesak dibentuk tim pencari fakta kecurangan pemilu. Usulan itu disampaikan setelah melihat banyaknyanya bukti kecurangan selama masa pencoblosan di Pemilu 2019.
Dukungan pembentukan TPF itu juga disampaikan langsung oleh Koordinator Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Azhar Simanjuntak. Adalah Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar yang pertama kali melemparkan wacana pembentukan TPF khusunya kecurangan Pilpres.
- Ra Khalil As'ad Sambut Baik Doa Bersama Ribuan Ulama untuk Perdamaian Dunia
- PKS Khawatir, Proporsional Tertutup Gagal di 2024 Tapi Berlaku di Pemilu 2029
- Pemerintah Pekak Badak, Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim Hukum AMIN Laporkan Ketua KPU RI dan Ketua KPU Sampang ke Bawaslu
- Kuatkan Dukungan Ganjar-Mahfud, Forum Silahturahim Kyai dan Gus Jatim Kunjungi Sejumlah Daerah
- RIzal Ramli Mention Jokowi, Moeldoko dan Hendropriyono Karena Tahu Siapa "Kakak Pembina