Pemerintah menggunakan pendekatan smart power untuk mengatasi konflik di wilayah Papua.
- Soal Foto Comot di Medsos Machfud Arifin, PSI: Harusnya Evaluasi Tim Kreatif
- Survei Poltracking: 56 Persen Warga Jatim Puas Kinerja Khofifah-Emil
- Ditanya Nyapres sama Puan Maharani, Prabowo: 2024 Masih Jauh
Hal itu diungkapkan Jenderal TNI Agus Subiyanto saat menjalani fit and proper test calon Panglima TNI oleh Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (13/11).
"Untuk mengatasi konflik vertikal seperti masalah di Papua. Pendekatan smart power," ujar Agus.
Agus mengurai bahwa smart power merupakan kombinasi antara pendekatan hard power, soft power dan diplomasi militer.
"Hard power melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam penegakan hukum, soft power dengan mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua," urainya.
Pendekatan soft power tersebut dilakukan secara bersama-sama bersinergi antara TNI dengan semua kementerian lembaga serta stakeholder terkait.
Adapun, diplomasi militer dilakukan dengan menginisiasi kegiatan latihan bersama, dan terkoordinasi, atau pertukaran personel TNI dengan negara-negara di kawasan.
"Diplomasi militer ini bertujuan untuk membangun hubungan interpersonal antarprajurit serta menciptakan persamaan pandangan tentang pendekatan dalam menyelesaikan masalah di Papua," demikian Agus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Yayasan BUMN Salurkan Beasiswa untuk Santri Ponpes Darul Ulum Jombang
- Legislator PDIP Sebut Kemerdekaan Palestina Adalah Amanat Konstitusi
- Jokowi Undang Zelensky di KTT G20, Begini Jawaban Presiden Ukraina