Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana akan mengambil langkah hukum terkait beredarnya video berdurasi sekitar 2 menit 5 detik yang viral di grup-grup WhatsApp maupun media sosial (Medsos) bercaption Wali Kota Surabaya Ibu Risma†yang hoax itu.
- Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Tokoh Publik Berpengaruh di The 3rd MAW Talk Award 2023
- Hadiri Peringatan Satu Abad NU, AHY Disambut Ribuan Warga Nahdliyin
- Agatha Ajak Emak - Emak Surabaya Belajar Merangkai Buket
Mendapat perintah dari Risma, lanjut Fikser, pihaknya seketika melakukan koordinaai dengan stake holder terkait.
"Sehingga kami melangkah koordinasi dengan bagian hukum. Karena ini cukup meresahkan masyarakat dengan mengatasnamakan Wali Kota Risma. Hari ini kita konsultasikan dengan Bagian Hukum, kami ambil langkah-langkah selanjutnya,†tegas pria kelahiran Serui Papua itu.
Tak hanya koordinasi di internal Pemkot Surabaya, namun pihaknya juga akan berkonsultasi dengan jajaran samping. Tujuannya, untuk mendalami dan mengkonsultasikan video yang beredar itu dari sisi hukum. Bahkan, ia mengaku, telah mempunyai bukti-bukti screenshot dari media sosial, siapa saja orang-orang yang memposting video tersebut.
"Kami akan konsultasi apakah bukti-bukti materi yang kita miliki ini sudah kuat, karena kita sudah mengetahui siapa yang melakukan penyebaran duluan. Kita masih terus konsultasikan,†tambahnya.
Karena itu, pihaknya akan melakukan rapat internal bersama Bagian Hukum dan Kepolisian untuk mendalami dari sisi hukum video yang menyebut nama Wali Kota Risma itu. Apakah nantinya, cukup atas nama Pemkot Surabaya atau harus Wali Kota Risma yang membuat pelaporan. Karena dalam video itu disebutkan nama Wali Kota Surabaya.
"Karena kami tidak ingin Bu Risma jadi mikir. Lebih baik beliau mikir bagaimana melayani membangun Kota Surabaya dengan warganya, ketimbang ngurusi berita Hoax. Tetapi ini penting bagi kami untuk ada pembelajaran bagi masyarakat," terangnya.
Oleh karena itu, Fikser mengimbau kepada masyarakat agar ke depan jika menemukan informasi atau video yang beredar di grup-grup whatsapp maupun media sosial, seperti facebook, twitter dan instagram agar sebelum dishare ulang bisa dicek sumbernya.
"Kami mengimbau kepada warga masyarakat, agar tahapan untuk penyebaran itu bisa dicek ulang, didalami, apakah sumbernya benar, isinya benar, sehingga kita tidak menjadi korban hoax, korban berita bohong yang meresahkan masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui dalam video tersebut, tampak massa sedang melakukan aksi demonstrasi di depan sebuah kantor KPU.
Dan dalam demo tersebut terdengar suara seorang ibu yang melakukan orasi yang mengecam KPU yang dianggap telah melakukan kecurangan terhadap paslon capres-cawapres yang didukungnya.
"Saya cuma mengimbau ketua KPU sama pengurus, petugas pemilu, polisi-polisi, kowe sing bekas muridku jangan kemakan ya. Kalian dibayar oleh duit rakyat," kata suara seorang ibu di dalam video tersebut seperti yang dilihat kantor berita .
"Kalian yang muslim kalian yang hamba Allah kalau kalian mati apa yang kalian perjuangkan. Apa coba, kalian telah berbuat curang dan yang kalian curangi saudara muslim kalian. Kalau kalian mau melaporkan saya silakan laporkan saya," lanjut wanita dalam video itu dengan lantang.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisaris dan Direksi Waskita Ambil Jatah Remunerasi, CBA: Mereka Tak Peduli Perusahaan Terlilit Utang
- Ditunggu Ketegasan Pemerintah Tindak Tegas Produsen Minyakita yang Terbukti Curang
- Ketua Komisi II Sebut Kalau Pemilu Bulan Februari, akan Ada Dua Presiden