Bising raungan sirine mobil ambulan terus berbunyi melintasi jalan Keputih Surabaya. Pagi, siang, sore, malam, bahkan dinihari.
- Ketua Kwartir Cabang Surabaya Armuji Serukan Pramuka Bantu Atasi Pandemi Covid-19
- Persakmi Jatim Sebut Upaya Pemkot Surabaya Tekan Laju Penyebaran Covid-19 Sudah Kompatibel
- Advokat Adidharma Wicaksana Ungkap Fakta Asal Usul Tanah yang Digugat Mulyo Hadi
Maklum, jalan Keputih merupakan salah satu akses menuju tempat pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Surabaya.
"Kalau satu jam, bisa belasan kali suara sirine itu lewat. Malam dinihari juga terdengar keras," kata Wahyu, warga jalan Keputih Surabaya, yang juga sebagai satgas Penanganan Covid-19 untuk wilayah Keputih, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (20/7)
"Padahal sudah kita larang, tapi masih ada sopir yang membunyikan sirine ambulan, terutama ambulan warna hitam. Sudah semingguan ini. suaranya ngeri," sambungnya.
Wahyu membeberkan, sebenarnya keluhan warga bukan soal akses lalu lintas yang kerap dilewati mobil ambulan. Namun, suara sirine yang begitu bising.
"Para orang tua yang sudah sakit-sakitan, sering kaget dari tidurnya kalau dengar suara sirine. Bahkan, ada beberapa orang tua yang tinggal di sini, terpaksa harus mengungsi dan dirawat di saudaranya di Madura," kata Wahyu.
Apa yang dikatakan Wahyu, diamini oleh Samiun, warga Keputih yang sudah berusia 70 tahun. Dia yang sudah sakit-sakitan, seolah merasa ngeri jika mendengar suara sirine ambulan.
"Saya ini sakit. Kalau dengar suara sirine, kok rasanya dekat dengan mati.. Jadi takut," kata Samiun.
Samiun pun berharap, agar ambulan yang melewatinya Jalan Keputih untuk menuju makam, supaya bisa mematikan suara sirine.
"Ini bukan keluhan saya saja. Tapi, warga manula yang lain juga merasakan," sambung Samiun.
Apalagi, kata Samiun, ada beberapa keluarga duka yang nekat melakukan sholat jenazah di tengah jalan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua Kwartir Cabang Surabaya Armuji Serukan Pramuka Bantu Atasi Pandemi Covid-19
- Persakmi Jatim Sebut Upaya Pemkot Surabaya Tekan Laju Penyebaran Covid-19 Sudah Kompatibel
- Advokat Adidharma Wicaksana Ungkap Fakta Asal Usul Tanah yang Digugat Mulyo Hadi