Pemkot saat ini tengah serius mematangkan konsep pengembangan operasional Bus Suroboyo yang akan dipadukan dengan angkutan kota (Angkot). Ini sebagai program lanjutan dari kebijakan Wali kota, Tri Rismaharini yang tak bisa mewujudkan proyek angkutan massal berbasis rel yakni trem.
- Sertijab Kapolres Bondowoso, Bimo Ariyanto Siap Lanjutkan Tradisi Positif
- Urai Kemacetan, Proyek Jalan Menganti Wiyung - Babatan Unesa Surabaya Ditarget Rampung Desember
- Antisipasi Banjir Bandang, PLt Bupati Probolinggo Sidak Kantor BPBD
Keberadaan Angkot seperti lyn dan mikrolet, kata Whisnu, masih dibutuhkan sebagai feeder atau angkutan pengumpan yang beroperasi ke pemukiman warga menuju ke halte moda transportasi kota. Operasional Angkot nanti dibuat rutin permenit, sehingga para penumpang tak harus menunggu lama.
"Supaya menarik minat warga untuk pindah menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum, Angkot akan di remajakan dengan berbagai fasilitas. Tujuannya agar para penumpang nyaman, aman dan tepat waktu," katanya.
Whisnu mengaku, sejauh ini Pemkot telah berkomunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Surabaya yang menaungi gabungan organisasi pengusaha angkutan darat dan paguyuban lyn, untuk membicarakan soal peremajaan armada.
"Sekarang ini ada 80 rute atau trayek lyn, cuma tidak semuanya efektif. Rute trayek dalam kota ini akan dipadatkan menjadi 40 trayek. Kemudian dilanjutkan dengan peremajaan armada," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ingat! Warga Surabaya Harus Menghentikan Semua Aktivitasnya di Detik-detik ini
- Sekretaris PSSI Jatim Lantik 66 Askab PSSI Tuban Periode 2023-2027
- Langkah Nyata Menyikapi Kenaikan Harga Komoditas Pangan, Pemerintah Dorong Giatkan Operasi Pasar