Catatan Akademis Pemerintahan Ony-Antok Setelah Tiga Bulan Menahkodai Ngawi

Bupati Ony Anwar dan Wakil Bupati Ngawi Antok Dwi Rianto/Ist
Bupati Ony Anwar dan Wakil Bupati Ngawi Antok Dwi Rianto/Ist

Setelah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ngawi pada 20 Februari 2025 lalu, kini pasangan Ony Anwar dan Antok Dwi Rianto Jatmiko tidak lepas dari pengamatan beberapa kalangan.


Menurut catatan Samsul Hadi, Dosen STIT Islamiyah KP Paron bahwa pembangunan, tata kelola pemerintahan, serta implementasi kebijakan yang berdampak pada masyarakat Kabupaten Ngawi selama kepemimpinan Ony dan Antok.

"Ada beberapa poin yang bisa dianggap sebagai kemajuan dari sisi akademis dan politik Kabupaten Ngawi yang pertama penguatan tata kelola pemerintahan (Good Governance) dimana transparansi dan akuntabilitas: Pemerintah Kabupaten Ngawi termasuk daerah yang mulai memanfaatkan sistem digital untuk pelayanan publik seperti e-government, e-budgeting, dan informasi publik," kata Samsul dalam keterangannya yang diterima redaksi, Senin 19 Mei 2025.

Menurut Samsul, ini menunjukkan keseriusan dalam menciptakan pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab. Partisipasi masyarakat secara berkelanjutan. 

Adanya forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang aktif, di mana masyarakat terlibat dalam perumusan prioritas pembangunan daerah. 

Kedua, Samsul mencatat, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendidikan dalam hal peningkatan angka partisipasi sekolah dan inisiatif program pendidikan gratis di beberapa tingkatan menunjukkan komitmen Pemkab terhadap pengembangan sumber daya manusia dan program layanan kesehatan berbasis desa dan peningkatan fasilitas Puskesmas serta RSUD juga menjadi indikator positif. 

Ketiga, pemberdayaan ekonomi lokal, pengembangan sektor pertanian.  

"Ngawi dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional. Pemerintah Kabupaten Ngawi telah melakukan modernisasi pertanian dan irigasi yang efektif serta memperluas akses pasar bagi petani," ujarnya.

Selain itu adanya dukungan UMKM. Adanya program pelatihan, bantuan modal, dan promosi produk lokal melalui event maupun digitalisasi menjadi dorongan bagi ekonomi kerakyatan. 

Keempat, beberapa Samsul, pembangunan infrastruktur, pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pasar rakyat yang merata di wilayah pedesaan dan perbatasan menunjukkan kesetaraan pembangunan.

"Konektivitas dengan wilayah lain seperti Madiun dan Solo melalui jalan lintas provinsi membantu mobilitas dan pertumbuhan ekonomi," urainya.

Kelima, stabilitas politik dan Inovasi kebijakan tidak adanya gejolak politik yang signifikan. Ini menunjukkan stabilitas kepemimpinan daerah. 

"Kebijakan daerah yang inovatif seperti desa wisata, ekonomi kreatif, dan pertanian organik menunjukkan adanya respons terhadap tantangan global dan kebutuhan lokal. Secara akademis, kemajuan Kabupaten Ngawi dapat dilihat sebagai contoh daerah yang mengadopsi prinsip democratic local governance dengan pendekatan developmental state dalam skala lokal. Yaitu, pemerintah daerah aktif merancang kebijakan pembangunan jangka panjang dengan pendekatan partisipatif, inklusif, dan berbasis data," demikian Samsul.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news