Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Wiranto atas meninggalnya dua mahasiswa Kendari pada aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9)
- Jika Luhut Tidak Terlibat Dugaan Bisnis PCR, Seharusnya Berani Diaudit BPK dan KPK
- Sistem Proporsional Terbuka Dikhawatirkan Picu Keresahan Sosial
- Partai Demokrat Peduli Dan Berbagi, AHY Kembali Lepas Ribuan Paket Sembako Untuk Rakyat
Politikus Partai Demokrat ini juga meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut dengan tuntas peristiwa tersebut.
"Jika polisi menggunakan peluru karet, mahasiwa pasti tidak akan mati," ungkapnya.
Erma juga meminta Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Iriyanto untuk dicopot dari jabatannya karena terbukti tidak profesional dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa.
Terakhir, dia juga mendesak kepada aparat kepolisian untuk lebih persuasif menangani demonstrasi, jangan dilakukan dengan kekerasan dan represif.
"Hindari, karena akan menimbulkan korban. Indonesia adalah negara demokrasi," pungkas Erma.
Dua mahasiswa Universitas Halu Uleo, Kendari, Sulawesi Tenggara yakni Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia dengan luka tembak saat mengikuti aksi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9).[aji]
Â
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Utang Sudah Mengerikan Capai Rp 6.000 Triliun Lebih, Indonesia Bisa Kolaps
- Jadi Calon Tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Mohon Doa
- Pemilu 2024 Jadi Kesempatan Terakhir Megawati Lunasi Janji ke Prabowo