Desakan kongres luar biasa Partai Demokrat menguat. Bahkan kongres didesak untuk mencari ketua umum baru pengganti Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat sejak tahun 2013.
- Profil Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio yang Meninggal Kecelakaan di Situbondo
- Dewan Pers Tetapkan Jaringan Media Siber Indonesia Sebagai Konstituen
- Komite III DPD RI Apresiasi Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Gus Cabul Jombang
"Segera melakukan kongres dipercepat atau kongres luar biasa dipercepat,†ujar Henky di Bilangan Tanjung Barat, Jakarta dilansir Kantor Berita RMOL, Selasa (2/6).
Bukan tanpa alasan, Henky mendesak kongres karena SBY telah gagal mengelola partai. Setidaknya dalam dua Pemilu, yakni tahun 2014 dan 2019, partai berlambang bintang mercy ini telah gagal mendulang hasil memuaskan.
"Hasil kerja SBY pada periode pertama gagal (mempertahankan suara) dari 20,40 persen menjadi 10,19 persen atau suara hilang lebih dari 50 persen. Kemudian pada periode kedua gagal dan suara turun menjadi 7,7 persen," jelasnya.
Selain itu, ia juga ingin menghilangkan stigma yang terbentuk selama ini bahwa Demokrat adalah partai SBY. Padahal, kata dia, purnawirawan TNI berbintang empat tersebut baru menjadi kader partai pada tahun 2003 saat Demokrat telah berdiri sejak 9 September 2001.
"Bapak SBY boleh tidak mengenal saya dan boleh melupakan saya. Tetapi, dari jauh saya tetap memantau arah partai," tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Hapus LPSDK, Fahri Hamzah: Berbahaya, Pesta Demokrasi Makin Liar
- ASN Boleh Mudik, Tapi Dilarang Bawa Kendaraan Dinas
- Hasil Survei: PDIP Teratas, Mayoritas Warga NU Pilih PKB