Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Whisnu Sakti Buana berang atas tuduhan penggelembungan suara secara masif di tiap TPS yang disampaikan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf Cs ke media. Bahkan Wakil Walikota Surabaya itu tak akan tinggal diam dan akan melakukan perlawanan.
- IPO Perusahan BUMN Akan Gairahkan Pasar Dan Tambah Jumlah Emiten
- Kenaikan Cukai Rokok Hancurkan Ekonomi Rakyat
- Pejabat Tinggi Yang Kirim Pesan Pribadi ke Rizal Ramli Punya Karakter Otoriter dan Antikritik
Menurut Whisnu, tuduhan yang disampaikan Musyafak Rouf Cs mengandung unsur delegitimasi hasil Pemilu. Artinya tidak hanya Pileg tetapi arahnya juga ke Pilpres.
"Kami siap menjadi garda terdepan menjaga hasil Pemilu 2019, dari serangan pihak manapun. Kalu ada yang tidak puas, ayo kita tarung adu data C1,†tegas WS-sapaan akrab Whisnu Sakti Buana.
Tidak hanya itu, WS sapaan Whisnu juga telah mempersiapkan laporan terkait tuduhan Musyafak Rouf Cs yang menurutnya mengandung unsur fitnah yang tak berdasar.
"Kita sedang menyusun laporan untuk proses hukum, karena kami membacanya sudah mengarah kepada langkah de-legitimasi hasil Pemilu, artinya tidak hanya Pileg tetapi juga Pilpres. Apalagi yang bertanda tangan adalah beberapa partai pendukung Capres 02,†pungkasnya.
Respon tegas WS ini disampaikan karena sebelumnya, Musyafak Rouf bersama sejumlah pimpinan partai politik (paprol) di Surabaya menggelar pertemuan sekaligus presscon di Hotel Santika menyikapi rekapitulasi suara yang dilakukan KPU Kota Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut, muncul tudingan PDIP telah menggelembungkan suara di tiap-tiap TPS. Bahkan, Musyafak menyebut gerakan tersebut dilakukan secara masif.
"Temuan yang jelas itu, ada penggelembungan suara yang dilakukan oleh PDIP yang masif di beberapa TPS,†katanya saat menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan Parpol Surabaya di Hotel Santika, Jalan Jemursari, Sabtu (20/4) dini hari.
Selain Musyafak, pimpinan Parpol yang hadir yakni Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, BF Sutadi; Ketua DPC Partai Hanura Surabaya, Edi Rahmat; serta Sekretaris DPD PKS Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo dan Reni Astuti. Tiga Parpol lainnya, Demokrat, Nasdem, Golkar juga diundang namun hingga acara usai tak terlihat.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PAN: Menteri Tidak Boleh Rangkap Jadi Kepala Otorita IKN
- Partai Ummat Ajukan Judicial Review, Minta MK Kabulkan Presidential Threshold 0 Persen
- Gema Ramadan PD AMPG Jatim Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim