Mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi hari kedua di depan gedung DPR/MPR tak melakukan mediasi dengan para wakil rakyat di DPR RI.
- Unggul Versi Hitung Cepat untuk Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Minta Simpatisan Tak Merayakan Secara Berlebihan
- Ganjar Harus Buktikan Memiliki Kedaulatan, Tidak Seperti Boneka
- Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya Ismail Haniyeh, Jusuf Kalla: Beliau Orang Baik dan Pintar
"Tidak ada kata jera dalam perjuangan. Pak polisi beri jalan, beri ruang bagi utusan (mahasiwa), saya siap menunggu perdebatan di dalam ruang sidang disaksikan awak media," ungkap Fahri Hamzah melalui Twitter pribadinya, Rabu (25/9).
Kendati demikian, Fahri mengingatkan kepada para mahasiswa untuk memperkuat gagasan yang hendak disampaikan berkenaan dengan beragam penolakan RUU, baik revisi UU KPK, RUU KUHP, dan beberapa lainnya.
"Jangan terbiasa mengusung tema yang dangkal. Jangan mau terjebak kekerasan kecuali terpaksa untuk membela diri, tapi kekuatan moral terasa murni jika kita berdiri di atas nurani, " terangnya.
Soal aspirasi yang dibawa massa, mantan aktivis 98 ini pun memahami gairah mahasiswa yang hendak menentang kebijakan politik yang diambil, baik pemerintah maupun legislatif.
Bahkan ia pun mengaku pernah menentang cara kerja partai politik yang ingin mengontrol gerakan mahasiswa sebagai underbow.
"Bukan karena berpolitik itu jelek, tapi karena saya menganggap kekuatan moral mahasiswa harus dijaga. Jadi biarkan dia murni," jelasnya.
"Mahasiswa yang mau dialog dengan saya DM (direct message) saja. Saya yang datang atau teman-teman yang datang. Di mana pun saya siap ngobrol panjang demi pengertian yang sehat tentang keadaan," pungkasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadi Tjahjanto Jadi Menhan, Prabowo Subianto Sepertinya Tidak Keberatan Jadi Mentan
- Koalisi Besar, Bentuk Tak Percaya Diri Melawan Anies
- DPRD Jatim Kritik Keras Putusan PN Kasus Ronald Tannur