. Fitnah keji terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) lewat akun Twitter milik Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandi Said Didu yang dibajak oknum tidak bertanggung jawab menyakiti hati umat.
- DPRD Jatim Minta Pelayanan Bandara Abdulrachman Saleh Ditingkatkan
- Peluang Megawati Maju Capres Masih Terbuka Lebar
- Partai Prima Siap Verifikasi Administrasi dan Faktual
"Hati umat dan UAS sudah terpaut. Fitnah apapun yang kalian buat tidak akan menyurutkan kecintaan umat kepada UAS. Fitnah ini akan semakin menguatkan kecintaan kami. Berhentilah menjadi pengecut dan pengacau," jelas anggota DPD RI Fahira Idris kepada redaksi, dilansir Kantor Berita Politik RMOL Selasa (16/4).
Dia mengungkapkan, kekuatan dakwah UAS yang mampu menembus relung hati jutaan umat bukan hanya karena mempunyai basis keilmuan tinggi tetapi karena sosok UAS yang begitu mencintai Indonesia. Kiprah UAS berdakwah dan menginisiasi pendidikan hingga masuk ke hutan dan pedalaman dengan menempuh perjalanan yang tidak mudah mampu menyentuh titik kesadaran umat bahwa itu aksi nyata untuk mengamalkan ajaran Islam.
"Saat dakwah beliau ditolak di beberapa daerah beliau mengajak umat untuk tenang dan bersikap bijak serta memilih mengalah. Namun fitnah keji yang disebar lewat media sosial ini sungguh menyakiti perasaan kami. Mau sampai kapan praktik-praktik tak bermoral ini terus dibiarkan," papar Fahira.
Ditambahkannya, cara-cara keji dengan membuat dan menyebar fitnah hanya kerena berbeda pandangan politik tidak hanya menciderai demokrasi tetapi juga menginjak-injak nalar dan akal sehat publik. Demokrasi tidak akan tumbuh sehat jika tiap perbedaan pendapat dibalas dengan fitnah, bukan dengan adu argumen dan gagasan.
"Semoga ke depan kita mendapat pertolongan dan diberi kekuatan untuk menghentikan praktik-praktik keji seperti ini," pungkas Fahira. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PKS Setuju Pendapat Publik, Menteri Harus Dari Kalangan Profesional
- Anas Segera Bebas, Fahri Hamzah: Kami Sahabat Tahu Apa yang Terjadi
- Ketua Bawaslu: Hoaks Masih Jadi Titik Rawan, Picu Polarisasi