Biang kerok kegaduhan penundaan pemilu karena ketidakbecusan bawahan presiden mengejawantahkan visi misi Presiden Joko Widodo.
- Ratusan Mahasiswa Tolak Perppu Ciptaker dan Penundaan Pemilu 2024
- Kalau Pemerintah Terus Dengungkan Penundaan Pemilu, Kepercayaan Publik Makin Turun
- Jika Ngotot Penundaan Pemilu, Puluhan Ribu Mahasiswa Ancam Duduki Istana
Hal ini disampaikan pemerhati politik dan kebangsaan, Danu Budiyono pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (11/4).
"Harusnya presiden menegur keras kepada menteri-menteri yang buat gaduh itu. Atau memecatnya," kata Danu.
Dia mencontohkan, kelangkaan minyak goreng merupakan akibat dari ketidakbecusan Menteri Perdagangan yang seolah-olah tak berdaya menghadapi mafia migor.
Kemudian terkait penundaan pemilu dan atau perpanjangan jabatan presiden, ini pertama kali kan dilontarkan oleh Cak Imin, yang disambut Zulkifli dan Airlangga.
"Mereka ini kan ketum parpol koalisi pemerintah rezim ini.
Mereka juga sudah mengaku kalau luhut yang menyuruhnya.
Maka Luhut harus bertanggung jawab atas kegaduhan ini. Selain itu bahlil juga ikut-ikutan juga.
Artinya isu penundaan pemilu dan atau perpanjangan jabatan presiden itu muncul dari lingkaran istana sendiri," ujarnya.
Ditambahkan Danu, jika dari awal Presiden Jokowi menegur keras mereka dan presiden bilang tak mau ada penundaan pemilu atau tak ada perpanjangan jabatan presiden maka tak akan ada kegaduhan, tak akan ada demo.
"Di sinilah muncul persepsi apakah ini desain politik yang gagal atau memang didesain untuk mengalihkan isu-isu lain. Isu-isu lain itu ya terkait IKN, mahalnya kebutuhan pokok, naiknya BBM atau yang lain," demikian Danu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik