Ini Kata La Nyalla Ditagih Janji Potong Leher

La Nyalla Mahmud Mattalitti angkat bicara terkait kalimat ‘potong leher’ yang diungkit lagi jika pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf kalah di Madura.


"Saya memimpin beberapa organisasi dan yayasan. Ada Pemuda Pancasila, Kadin, KONI, dan milik saya Yayasan La Nyalla Academia, dan itu sudah berkiprah selama 20 tahun di Jatim, saya memiliki kader,” kata La Nyalla dikutip Kantor Berita , beberapa waktu lalu.

Kader La Nyalla, lanjutnya, tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim termasuk juga ada di Madura.

Nah, tantangan potong leher merupakan bahasa dan cara berkomunikasi di kalangan kader dan internal anggotanya.

"Salah satunya adalah bahasa tantangan kepada mereka. Supaya mereka tahu kalau saya totalitas dan tidak main-main. Kalau saya secara khusus menantang orang Madura buat apa? Saya punya kader dan anggota sendiri di Madura. Saya juga punya keluarga di Madura. Anak saya, Ketua Sapma Pemuda Pancasila Jatim, juga berdarah Madura,” tegas Ketua Kadin Jatim ini.

Bagi La Nyalla, bahasa komando itu diinstruksikan kepada para kader dan anggotanya. Yang bukan kader anggota saya, ya tidak perlu ikut komentar,” pungkasnya.

Sebelumnya Jubir BPN Prabowo-Sandi, Nizar Zahro, menagih janji La Nyalla untuk menunaikan janji potong leher jika Jokowi-Ma’ruf kalah di Madura.

Hasil sementara perolehan real count dari tiga kabupaten dari empat kabupaten di Madura, menunjukkan pasangan Prabowo-Sandi menang.

Nizar membeberkan, data real count sementara menyebutkan bahwa tiga kabupaten berhasil dimenangkan pasangan Prabowo-Sandi antara lain Kabupaten Sumenep 63 persen, Kabupaten Sampang 72 persen, dan Kabupaten Pamekasan 84 persen.

Secara keseluruhan, pasangan Jokowi-Maruf memperoleh suara sekitar 25 persen dan pasangan Prabowo-Sandi memperoleh suara 75 persen.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news