Pasca pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dengan sang rival, Prabowo Subianto di gerbong MRT beberapa waktu lalu, spekulasi yang berkembang Prabowo dan partai yang dibesutnya akan mendapat jatah kursi menteri sebagai mahar untuk merapat ke barisan koalisi pendukung Jokowi-Maruf.
- Demokrat akan Berkoalisi dengan Parpol yang Betul-Betul Berpihak Pada Rakyat
- 2.292 Polisi akan Kawal Debat Pilpres Terakhir
- Resmi Dilantik, Bupati Dan Wakil Bupati Malang Bakal Gercep Benahi Ekonomi
Namun tidak sedikit yang menyayangkan Gerindra jika memilih koalisi, hal ini lantaran posisi oposisi akan lemah.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio justru memiliki pemikiran tersendiri. Menurutnya, publik harus bisa membedakan apakah kursi itu untuk Prabowo Subianto atau Partai Gerindra.
"Bila Prabowo yang ditawari, maka yang dapat kursi belum tentu Gerindra,†terangnya dalam akun Twitter pribadi beberapa waktu lalu dilansir Kantor Berita RMOL.
Pria yang akrab disapa Hensat itu menguraikan bahwa Prabowo bisa saja memberikan jatah kursi menteri yang ditawarkan kepada orang terdekat yang bukan kader Gerindra. Seperti kepada ekonom senior DR Rizal Ramli yang telah membantu dalam pilpres lalu.
Dengan begitu, maka kader Gerindra masih bisa tetap lantang terhadap kinerja pemerintah.
"So Gerindra bisa tetap "oposisiâ€,†pungkas pendiri lembaga survei Kedaikopi itu.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Forum Silaturrahim Gus dan Kyai Jatim Lakukan Penguatan Dukungan Ganjar-Mahfud di Ponpes Alhamidiyah Sen-asen Konang
- Jokowi Diyakini Bakal Banting Setir Jadi King Maker Usai Lunturnya Isu Tiga Periode
- Operasi SBY di RS Mayo Clinic Berjalan Lancar