Di pemerintahan periode kedua, Joko Widodo diminta untuk serius membangun industri mobil dan motor nasional, bukan sekadar meresmikan pabrik perakitan mobil atau motor. Sebab, ini merupakan wacana dan janji yang sudah didengung sejak Presiden Jokowi masih menjadi Walikota Solo.
- Besok Upacara HUT ke-76 RI di Balai Kota Surabaya Berlangsung Terbatas, Peserta Mengikuti Secara Virtual
- Menang Telak dengan Perolehan 12,1 Juta Suara, Khofifah Ajak Semua Kembali Bersatu Bangun Jatim
- S1AP Indonesia Akan Deklarasikan "Anies Siap Menuju Kursi Presiden 2024"
"Tetapi dalam pernyataannya Presdir PT Esemka menyatakan perusahaan itu bukan mobil nasional, melainkan hanya perusahaan swasta nasional yang memproduksi mobil nasional di Indonesia," tulis Mardani.
Menurut Mardani, ketika berbicara industri mobil dan motor nasional, maka harus berbicara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka untuk membangun industri tersebut, setidaknya ada 3 langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Jokowi.
Yang pertama harus dibangun pusat litbang motor dan mobil nasional. Penguasaan iptek ini menjadi syarat utama ketika pemerintah sungguh-sungguh mengembangkan industri dalam negeri.
Selanjutnya adalah menyiapkan SDM, infrastruktur, dan ekosistem mata rantai industri mobil dan motor nasional dari hulu ke hilir.
"Saya menilai akar masalah lemahnya daya saing industri nasional kita saat ini adalah kandungan impor sangat tinggi, bahan baku antara industri kita," tegas Mardani.
Terakhir perlu menyiapkan aturan dan payung hukum yang melindungi dan menjamin terlaksananya peningkatan daya saing melalui proses upgrading secara terus-menerus.
"Sekaligus memangkas aturan-aturan dan birokrasi yang menghambat tumbuhnya proses inovasi dan industrialisasi selama ini," ucapnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Larang Menteri ke Luar Negeri Pasca Masuknya Omicron
- Tolak jadi Cawapres Ganjar, Prabowo: Partai Saya Kuat Sekarang
- Ditanya Kabar Bergabung dengan Golkar, Kang Emil: Kurang Lebih Arahnya ke Sana