Pemilihan struktur kabinet 2019-2024 dinilai harus dipikirkan matang oleh presiden terpilih, Joko Widodo. Hal itu berkenaan dengan banyaknya partai politik serta golongan yang mendukungnya bersama dengan wakil presiden terpilih, KH Maruf Amin.
- Loyalis Said Aqil: Kalau Gus Yahya Raih 170 Suara, Sudah Top Banget
- Prabowo ke Anak Penerbang Tucano yang Gugur: Kalau Ada Apa-apa Cari Saya, Mereka Tanggung Jawab Saya
- Golkar Konsisten Upayakan Airlangga Cawapres Prabowo
Menurutnya, banyaknya unsur pendukung akan menyulitkan petahana dalam memilih tanpa menimbulkan gejolak di internal koalisi. Sebab, banyaknya parpol tak sebanding dengan jumlah kementerian yang ada.
Bahkan banyaknya dukungan tersebut tak menutup kemungkinan akan berbalik menyerang sang presiden selama menjabat lima tahun ke depan.
Hal itu bisa terjadi jika mantan Gubernur DKI Jakarta ini salah dalam menentukan komposisi kabinet yang diisi parpol, golongan tertentu, hingga kalangan relawan pendukung.
"Jangan sampai ketika mereka enggak mendapat jabatan tertentu, bisa dikemudian hari menjadi lawan politik Jokowi. Kalau tidak mahir dan piawai membagi kekuasaan, bisa jadi bumerang dan lawan politik di kemudian hari," tutupnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Tidak Ideal Jadi Ketum, Harusnya Beri Kesempatan Elite Lapis Kedua di Gerindra
- Peta Pilpres 221 Versi SMRC, Prabowo-Puan Bertarung dengan AHY-Airlangga
- Soal Pagar Laut, Mantan Jubir Gus Dur: Bertanggung Jawablah, Jok!