Cara seniman mengakatualisasi kematian KPK oleh elit politik negeri ini adalah dengan menggelar aksi "Happening Art", Kamis (19/9).
- PB PMII: Rakyat Jangan Pilih Capres Desain Oligarki di Pemilu 2024
- Korban Jiwa Serangan Israel ke Gaza Jauh Lebih Parah dari Perang Ukraina
- Bawaslu Temukan 805 Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Terbanyak Soal Dukungan ke Paslon Pilkada di Medsos
Di ruang terbuka di Bundaran Ringin Contong, Jombang, seniman menyuarakan keprihatinan atas upaya pelemahan lembaga anti rasuah tersebut.
Pantauan Kantor Berita , tampak Sabrang berdiri di atas mobil bak terbuka dengan tubuh dibalut kaus warna hitam. Dengan khas ia mengenakan sarung hitam dan properti berupa kuburan.
Tepat pada batu nisan makam yang bertulis 'KPK' sebait pantun dan puisi dikumandangkan sembari mengekspresikan diri KPK harus bangkit dari upaya kematian oleh elit dengan gerakan politik yang sistemik. Di belakangnya terpampang spanduk bertuliskan 'KPK Kuburan Pemberantasan Korupsi'.
Binhad Nurrohmat beserta Kuburan Institute dan seniman lainnya, menenteng wadah kendi yang berisi bunga. Dihempaskannya bunga ke udara dari wadah tersebut, dan kemudian juga menaburkan bunga di atas pusara KPK.
Aksi teatrikal itu mengundang banyak perhatian para pengguna jalan yang lewat seputaran taman ASEAN dan Ringin Contong.
Binhad mengatakan, aksi yang dilakukan seniman Jombang itu sebagai bentuk keprihatinan atas upaya pelemahan KPK akhir-akhir ini. Padahal, lembaga antirasuah tersebut dibentuk sebagai upaya memberantas korupsi. Korupsi merupakan perusak sistem bernegara dan bermasyarakat. KPK dibentuk sebagai upaya memberantas korupsi.
Binhad menilai KPK terus diperlemahkan secara sistemik oleh elite penguasa melalui upaya-upaya politik. Padahal KPK merupakan perpanjangan tangan publik untuk memberantas korupsi. Publik harus menjaga dan mengawal KPK dari upaya-upaya siapa pun yang hendak memperlemahnya.
"Jika KPK berhasil dilemahkan, maka upaya pemberantasan korupsi akan mati dan peran KPK menjadi ‘kuburan’ bagi peran di lini pembersihan sistem bernegara dan bermasyarakat dari praktik-praktik yang merusak," tuturnya.
Happening art ini digagas dan diwujudkan oleh Kuburan Institute bersama para seniman Jombang untuk menyuarakan ke publik bahwa KPK perlu diselamatkan dari kematian.
"Kita akan menyuarakan ke seputaran Jombang, bermula di Menara Ringin Contong, dan akan menempuh empat penjuru mata angin di Jombang," pungkasnya.[bi/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muhammadiyah Bisa Kecewa Jika Tidak Bisa Gantikan Posisi Nadiem
- Senin Besok, Komjen Agus Andrianto Dilantik Jadi Wakapolri
- Sambangi PP Muhammadiyah, PKS Curhat Soal Presidential Threshold