Kapolri Jenderal Tito Karnavian dinilai masih menjaga netralitas korps Bhayangkara dalam Pemilihan Umum 2019.
- Penundaan Pemilu Akan Memicu Revolusi
- Yenny Wahid Bakal Dijadikan Konsolidator Pendongkelan Cak Imin di PKB
- AHY Serukan Seluruh Kader Jalankan Program Pro Rakyat
Neta menyebut, salah satu yang dibuktikan Tito adalah mencopot posisi Brigjen Hasanudin sebagai Wakapolda Maluku lantaran diduga terlibat dalam kampanye salah satu pasangan calon Gubernur Maluku, yakni Irjen (Purn) Murad Ismail mantan Kakor Brimob Polri.
"Dari kasus ini terlihat bahwa Kapolri bersikap serius dalam menjaga netralitas Kepolisian,†kata Neta.
Maka dari itu, sambung Neta, ia juga berharap sikap tegas Kapolri soal netralitas diikuti oleh seluruh jajaran mulai dari Kapolsek, Kapolres hingga Kapolda untuk mengingatkan atau bahkan menindak anggotanya yang melenceng alias tidak netral dan ikut ikutan terlibat dalam politik praktis.
"Karena pada dasarnya UU menekankan, anggota Polri harus profesional dan independen, terutama dalam hal yang menyangkut politik. Tetapi yang namanya manusia pasti ada yang lupa dan melenceng,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perkuat Pemenangan Prabowo-Gibran, Khofifah Mundur sebagai Ketum Muslimat NU
- Jokowi Siap Jadikan Indonesia Produsen Vaksin Terbesar di Asia Tenggara
- Banyak Momentum, Pertumbuhan Ekonomi Mestinya Melebihi 5,44 Persen