Meskipun Kabupaten Probolinggo, akan PLTU Paiton, tapi kenyataannya masih banyak listrik yang belum sepenuhnya merata di desa utamanya di dusun.
- Tinjau Dampak Gempa di Pulau Bawean, Pj Gubernur Adhy Pastikan Bantuan Logistik hingga Trauma Healing Terpenuhi
- Ditinggal Jualan Sosis, Rumah Terbakar Ratusan Juta Melayang
- Swiss-Belhotel Jatim Rajut Semangat Kemerdekaan Bersama Kampung Anak Negeri dan Veteran
Hal itu terbongkar, ketika para kepala desa di Kabupaten Probolinggo, melakukan audiensi bersama PLN yang di fasilitasi langsung oleh Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza.
Dalam audiensi itu terungkap, kalau di Kabupaten Probolinggo sejumlah dusun belum teraliri listrik dengan jelas, meskipun ada PLTU Paiton.
Ketidak jelasannya itu, karena banyak desa di Kabupaten Probolinggo yang sering mati lampu dan dusun belum teraliri listrik dengan aktif.
Terungkapnya tersebut, berdasarkan keluhan dari para kepala desa di kawasan pegunungan seperti Kecamatan Lumbang, Sukapura, Tiris, Krucil, Gading dan Kotaanyar serta Pakuniran.
Dalam audiensi yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza ini, dihadiri Lasiran selaku General Manager, Agus Setiono selaku Manager Perencanaan, M. Abdul Basyid selaku Manager UP3 Pasuruan, Eko Wusono selaku Manager UP2K, Mohammad Zainuri selaku Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Pasuruan, Rechi Novriadi selaku Manager ULP Kraksaan dan Faizal Reyhan selaku Manager ULP Probolinggo
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengungkapkan, memang Kabupaten Probolinggo dekat dengan PLTU, akan tetapi masih ada desa yang akses listriknya kurang.
“Program Listrik Pedesaan memang akan menerangi desa-desa yang jauh dari peradaban yang susah di jangkau seperti di daerah Kecamatan Tiris, Krucil dan yang lain,” ujarnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Faisol Riza menekankan pada pihak PLN, agar di tahun 2023 tidak ada keluhan masyarakat lagi tentang listrik di Kabupaten Probolinggo.
“Saya mewakili kepala desa, mempunyai harapan kepada pihak PLN agar pada tahun 2023 nanti desa-desa yang kesulitan listrik bisa teratasi melalui program Listrik Pedesaan,"paparnya.
Faisol Riza meminta kepada kepala desa di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, agar disampaikan pada masyarakat untuk membantu adanya Progam listrik pedesaan ini.
“Semua rencana PLN di bantu dan di mudahkan, agar mempermudah proses penerangan yang ada di desa-desa. Karena PLN akan merasa senang sebab program listrik desa ini adalah milik masyarakat desa,” katanya.
Sementara itu, manager PTPLN Persero Lasiran mengatakan, kalau keluhan masyarakat tentang listrik wajib di layaninya.
“Itu tanggung jawab kita, karena itu adalah merupakan pekerjaan kita. Maka dari itu, kita berharap untuk kedepannya, semua desa bisa terang baik yang di Probolinggo dan Pasuruan,” ungkapnya.
Selain itu, pihak PLN akan melakukan survei lokasi desa di Probolinggo dan Pasuruan, agar tidak ada lagi gangguan listrik lagi.
“Berharap tidak ada lagi gangguan listrik di desa, karena melalui survei dari tim kami akan menjawab semua keluhan dari kepala desa,"sebutnya.
Dalam waktu dekat ini, pihak PLN akan mensurvei ke desa-desa yang mempunyai keluhan dari masing-masing kepala desa.
“Kita langsung gerak dalam waktu dekat ini. Kami tampung usulan yang sudah disampaikan oleh kepala desa yang ikut dalam audensi kali ini,”pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pecahkan Rekor MURI, PLN Nusantara Power UP Paiton Tingkatkan Penanaman 20 Ribu Bibit Pohon Mangga Probolinggo
- PLN Akan Padamkan Listrik Desa di Wilayah Dringu Probolinggo, Ini Daftarnya
- Laporan BPK: 11 BUMN Bermasalah, Telkom Rugi Rp459 M, PLN Rp5,6 Triliun