Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dinilai semakin kalut. Selain dugaan mengeruk untung dari bisnis PCR, Menko Luhut kini juga dibuat geram dengan pernyataan dari Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia yang mempermasalahkan deforestasi.
- Popularitas Merosot, Partai Gerindra Dihadapkan Dua Tantangan Yang Belum Selesai
- Lakukan Kontrak Politik, Paslon Niat Dilaporkan ke Bawaslu Gresik
- Antara Koalisi KIB dan Semut Merah, Demokrat Masih Lakukan Penjajakan
Bagi Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, ancaman Menko Luhut untuk mengaudit LSM-LSM merupakan tanda bahwa yang bersangkutan sedang kalut.
“Tampaknya Tuan Luhut makin kalut,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/11).
Menurutnya, yang pertama kali harus diaudit seharusnya adalah Luhut. Audit itu berdasarkan dugaan mengeruk untung dalam bisnis PCR yang dilakukan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), di mana pihaknya menanamkan saham di perusahaan itu.
Yang terjadi justru sebaliknya. Luhut justru ingin mengaudit LSM yang kritis pada deforestasi di tanah air.
“Mestinya dia yang pertama dan utamanya harus diaudit atas berbagai dugaan KKN, malah mau audit orang lain. Anda ini sungguh lucu dan menggemaskan,” tegasnya.
Menko Luhut sebelumnya geram dengan bantahan dari kalangan aktivis lingkungan mengenai data deforestasi yang pemerintah klaim menurun.
Dia mempertanyakan sumber data-data yang dimiliki LSM itu. Alasannya karena data pemerintah juga didapat dari sejumlah lembaga internasional.
"NGO-NGO ini kita mau audit, jadi jangan menyebarkan berita-berita yang enggak benar, ya,” ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Integritas dan Kreatif, Sandiaga Dipercaya Dapat Pulihkan Ekonomi Hingga Kembangkan UMKM
- Cak Imin-Prabowo Bertemu di Pesantren API Tegalrejo Malam Ini, Bahas Ini
- Prodem Surabaya: Pilkada Dipilih DPRD Adalah Kemunduran Demokrasi, Tak Ada Kedaulatan Rakyat