. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku sudah mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengantisipasi berbagai serangan yang akan muncul setelah pencoblosan.
- Hadiri Milad Pejabat, Anies Berharap Rasa Adil Bisa Dihadirkan ke Masyarakat
- Pertamina Diminta Tarik Tabung LPG yang Tak Layak Pakai
- Manisnya 50 Tahun Hubungan Indonesia-Timor Leste
Waktu itu saya ingatkan, KPU harus profesional. Yang saya sampaikan di ILC (Indonesia Lawyers Club) itu sekarang benar terjadi,†katanya, dalam akun Twitter pribadi, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/4).
Menurutnya, kekisruhan yang terjadi saat ini disebabkan sikap KPU yang kurang antisipatif, khususnya dalam penanganan informasi teknologi dalam penghitungan suara. Kekurangan ini membuat KPU terkesan kurang profesional.
Masak, salah input data sampai di 9 daerah? Masak dalam 3 hari baru terinput 5 persen? Penghitung swasta/perseorangan saja sudah lebih di atas 50 persen,†tegasnya.
Menurutnya, keadaan ini menimbulkan berbagai spekulasi negatif dan semakin memperpanas suasana. Ada pihak yang kemudian curiga, KPU disusupi orang IT yang tidak netral.
KPU harus memastikan bahwa awak IT-nya benar-benar profesional dan netral. Bawaslu dan civil society harus diberi akses yang luas untuk langsung mengawasi,†tegasnya. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Temui Gus Yusuf, Ada yang Serius?
- Pengamat: Pidato Gus Sadad Isyaratkan Gerindra Jatim Siap Menangkan Prabowo Di Pilpres 2024
- Firli Bahuri: KPK Tak Pernah Menetapkan Tersangka Sembarangan