Pemerintah Kuwait telah mengajukan pengunduran diri menjelang mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Sheikh Sabah Al Khalid di parlemen.
- Pemilu 2024, Gerindra Kota Probolinggo Incar Kursi Ketua DPRD
- Dukung PPKM Mikro, Rakerda Golkar Kabupaten Probolinggo Ditunda
- PPP Jatim Gelar Rapat Koordinasi Pilkada, Target Menangkan Khofifah-Emil di Atas 60%
Mengutip laporan kantor berita negara KUNA, Reuters menyebut Putra Mahkota Sheikh Meshal Al Ahmad Al Sabah telah menerima surat pengunduran diri dari pemerintahan Sheikh Sabah pada Selasa (5/4).
Mosi tidak percaya terhadap Sheikh Sabah di parlemen muncul setelah adanya dugaan korupsi di dalam pemerintahannya yang ditunjuk ketiga kalinya pada Desember lalu, di tengah kebuntuan dengan parlemen terpilih untuk pemungutan suara mosi tidak percaya sendiri dijadwalkan pada Rabu (6/4)
Sejak pandemi Covid-19, pemerintah Kuwait telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan keuangan. Namun di sisi lain, reformasi struktural menemui jalan buntu.
Perseteruan politik abadi di Kuwait telah menyebabkan seringnya perombakan kabinet atau pembubaran parlemen yang menghambat investasi dan reformasi fiskal dan ekonomi.
Pada Februari, menteri pertahanan dan menteri dalam negeri, juga anggota keluarga penguasa, mengundurkan diri atas apa yang mereka gambarkan sebagai pertanyaan "sewenang-wenang" terhadap menteri.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Didukung Relawan, Kader PKS Dwi Hari Cahyono Maju Pilwali Malang
- Tentukan Langkah Pilpres, AHY Kumpulkan Pengurus Pusat Demokrat Siang Ini
- Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England, Kemenpora Didesak Tagih Klarifikasi BWF