Isu keretakan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman diharapkan tidak diperpanjang.
- Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Pernah Diculik di Irak Jadi Menteri Komunikasi dan Digital
- Meutya Hafid: Media Sosial Lebih Tajam, Jangan Sampai Dikendalikan Oleh Emosi
- Pemerintah Diingatkan Potensi Ancaman Keamanan di IKN
Pasalnya, baik Jendral Andika maupun Dudung sama-sama sudah memberikan klarifikasi kepada DPR bahwa hubungan keduanya tidak ada masalah, sekaligus memastikan seluruh matra di TNI solid.
"Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detail ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI InsyaAllah solid," kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/9).
Terkait ketidakhadiran Menhan Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung pada rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR kemarin, Meutya Hafid menyatakan keduanya sudah melayangkan surat menjelaskan tidak bisa hadir.
"Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota," terangnya.
Dalam Raker kemarin beberapa anggota Komisi I DPR meminta penjelasan terkait relasi Panglima TNI dan KSAD yang sempat dikabarkan mengalami disharmoni, namun ini telah ditepis oleh keduanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polisi Dituding Kaburkan Fakta Kematian Mahasiswa UKI
- Panglima TNI: Mudik Perjalanan Batin Kembali ke Akar Budaya
- Bahas Target Ekonomi 8 Persen, Rizki Sadig Soroti Kesenjangan Digital dan Nasib Petani Gurem