Menyongsong Pemilu 2024, sejumlah partai politik melakukan pendekatan dengan cara berkoalisi dengan partai lain.
- Pembuktian dan Tantangan Tiga Tokoh di Parpol Debutan
- Soal Pernyataan Amien Rais Dukung Prabowo, Partai Ummat: Sifatnya Situasional
- Jokowi Harus Legowo!
Partai Ummat memilih berkoalisi dengan partai politik yang mampu menyampaikan gagasan dalam melawan kezhaliman dan menegakkan keadilan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi dalam diskusi Front Page Communication melansir Kantor Berita Politik RMOL bertajuk Partai Ummat Ikut Pemilu Untuk Apa di Kopi Timur, Jakarta Timur, Kamis (26/1).
“Dalam bahasa singkatnya koalisi yang lebih menyampaikan gagasan ketimbang gimmick-gimmick kosong,” ucap Ridho.
Kata Ridho, dia tidak ingin berkoalisi dengan partai politik yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan tidak mampu mempertahankan koalisinya sampai akhir.
“Karena tidak ada ikatan hanya kepentingan yang sesaat, muncul gimmicknya. Kemudian selisih paham, seminggu dua minggu bersaudara kemudian terbelah koalisinya. Itu membuat masyarakat antipati,” tuturnya.
Dia tidak ingin masyarakat menilai politik Indonesia kotor. Atas dasar itulah, Partai Ummat akan mendefinisi politik Indonesia. Bagi Ridho, politik yang adil adalah hukum politik yang berkualitas tinggi bermartabat beramanah.
"Politik yang ikhlas memahami ukhuwah dan bertanggung jawab dan sebagainya,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembuktian dan Tantangan Tiga Tokoh di Parpol Debutan
- Soal Pernyataan Amien Rais Dukung Prabowo, Partai Ummat: Sifatnya Situasional
- Jokowi Harus Legowo!