Senior PDIP Panda Nababan menanggapi kasus Harun Masiku yang menyeret nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
- Ketua LD PWNU Jatim KH Syukron Jazilan Dorong Agar Bamusi PDIP Terus Berkembang dan Diperkuat
- Jokowi Komentari Instruksi Megawati, PDIP: Ini Bukan Urusan Orang Luar
Menurut Opung Panda, sapaan akrabnya, partai berlambang banteng moncong putih semakin solid terhadap upaya kriminalisasi dan politisasi hukum yang menimpa partainya.
“Makin solid partai, ya. Kalau yang saya lihat secara keseluruhan di Indonesia, ambil contoh lah Riau misalnya, kemenangan peningkatan kita bukan main. Selama Republik berdiri, Riau belum pernah ada DPRD Riau dari PDIP. Ketuanya, gitu. Itu contoh. Belum lagi kabupaten-kabupaten lain,” kata Opung Panda kepada wartawan usai menghadiri HUT ke-52 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, (10/1).
Di sisi lain, Opung Panda menyebut bahwa “gangguan” yang dihadapi PDIP belakangan ini tidak ada apa-apanya ketimbang gangguan yang pernah dialami di era Orde Baru.
“Dengan apa yang terjadi sama PDIP ini, lebih dari ini, kita alami lebih parah. Waktu Alexander Litai, dulu diculik,” tuturnya.
“Jadi kalau ini (sekjen hasto) dipanggil-panggil KPK begini enggak? Enggak ada apa-apanya ini. Artinya lebih menderita dari ini sudah dialami PDI. Itu (Alexander Litai) sekjennya, lho. Itu sampai 10 hari hilang. Enggak tahu hidup atau mati,” imbuhnya menagaskan.
Belum lagi, kata Opung Panda, peristiwa kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) kala itu PDI kubu Suryadi mencoba merebut kepemimpinan yang sah Megawati Soekarnoputri.
“Partai ini sudah melewati itu. Sudah mengalami itu. Di Serbu, udah 27 Juli. Di usir-usir dari kantor. Jadi kalau kesan saya, partai ini makin solid,” kenangnya.
Lebih jauh, mengenai kasus hukum yang menimpa Hasto, Opung Panda justru merasa heran dengan KPK yang terkesan tebang pilih dalam melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi. Ia menyinggung kasus Blok Medan yang menyeret keluarga Joko Widodo (Jokowi).
“Tanya ke KPK, Blok Medan diperiksa gak?” pungkasnya dimuat RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Amankan Barang Bukti Rp2,6 Miliar dalam OTT Terkait Suap Proyek di Dinas PUPR OKU
- Delapan Orang Diamankan KPK dalam OTT di OKU, Termasuk Anggota DPRD
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah