Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki tim penyelamat perempuan yang bertugas melakukan evakuasi korban bencana di area perairan.
- Layanan Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Madiun
- Gandeng BPN, Wabup Subandi Turun Tangan Atasi Kisruh PTSL Desa Sidokepung Sidoarjo
- Terima Pataka dari BNPB, Jawa Timur Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB Tahun 2025
Pembentukan tim penyelamat perempuan bertujuan untuk mengevakuasi korban bencana yang bergender perempuan.
Sebenarnya, untuk pertolongan kepada korban (bencana) tak ada pembedaan petugasnya apakah laki-laki atau perempuan, karena yang terpenting adalah orangnya selamat dulu,†ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christianto dikutip Kantor Berita , Selasa (24/12)
Namun demikian, menurutnya, sesuai arahan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bahwa dalam penanganan korban bencana juga harus dilakukan dengan profesional.
Artinya, di perairan, apabila korbannya perempuan, maka yang menolong juga perempuan.
Untuk pelatihan, kita sudah bekerjasama dengan Basarnas dan Marinir, berkaitan dengan strategi dan langkah-langkah penyelematan korban di sungai dan laut,†katanya
Tim evakuasi korban bencana Pemkot Surabaya khusus laki-laki telah berlatih penyelematan di laut.
Sedangkan, tim perempuan, selama satu bulan ini mendapatkan pelatihan penyelematan di sungai.
Satgas perempuan yang bertugas sebagai penyelamat di perairan, baik laut maupun sungai, berasal dari BPB dan Linmas sebanyak 10 orang, Satpol PP 6 orang, sementara PMK belum ada.
Di PMK kebanyakan para petugasnya adalah laki-laki,†sebutnya
Eddy Christianto menambahkan, untuk kesiagaan sekaligus sinergitas tanggap bencana, pemerintah kota telah melaksanakan apel khusus dengan Polrestabes Surabaya.
Selain menyiagakan para petugas, pemerintah kota juga menyiapkan peralatan yang digunakan.
Kita (BPB dan Linmas) ada 15 perahu, Satpol 6, dan PMK 4 perahu semuanya siap siaga. Kemudian kita juga siapkan Chainsaw (Gergaji-red) untuk menangani pohon tumbang, genset, lampu dan peralatan lain yang mendukung," paparnya.
Eddy mengatakan, pihaknya telah melakukan cek kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana, yakni Linmas, Satpol dan PMK satu bulan lalu.
Dalam pemeriksaan kesiagaan, dilakukan tes samapta dan kesehatan untuk menjaga kesehatan, agar mereka benar-benar fit.
Kemudian, dilakukan tes psikologi bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, guna mengukur mental mereka menghadapi Natal dan Tahun Baru.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Memprihatinkan, Komisi B DPRD Surabaya Minta Pemkot Renovasi Pasar Kendangsari
- Telan Rp12,6, Proyek Pembangunan Instalasi Bedah RSUD Ngawi Harus Diaudit
- Harga Kapas Dunia Naik Pengaruhi Produksi Pembuatan Kain Tenun Ikat Bandar