Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal kurang sreg jika Golkar kembali dipimpin Airlangga Hartarto. Berdasar pengamatan Pangi, kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar memang kurang moncer, terutama untuk mengamankan kepentingan politik Jokowi ke depan.
- Bawaslu RI Lantik Anggota Baru di 25 Provinsi, Ini Daftar Namanya
- Panji Gumilang Kirim Surat ke MUI Nyatakan Tobat dan Siap Dibina
- Ganjar Tak Mau Ambil Pusing Soal Hasil Survei, Pilres 2024 Masih Dinamis
Pangi lantas merujuk hasil Pemilu Legislatif 2019. Menurutnya, PDIP, NasDem dan PKB mampu menaikkan jumlah perolehan kursi di DPR periode 2019-2024.
Di sisi lain, katanya, Golar yang tergolong partai besar justru mengalami penurunan jumlah kursi parlemen. Dalam analisis Pangi, hal itu tak terlepas dari kurang mampunya Airlangga memimpin partai yang pernah menjadi pemenang Pemilu 2004 tersebut.
"Airlangga ini memang tak ada terobosan yang dilakukan untuk menaikkan citra partai. Ibarat kapal, Golkar jika memiliki nakhoda yang bisa membawa dan memainkan isu yang diinginkan masyarakat tentu akan berlayar cepat dan menang,†ujar Pangi.
"Lebih lanjut Ipang -panggilan akrab Pangi- mengatakan, Airlangga sebagai nakhoda Golkar kurang piawai membaca angin. Kalau bicara Airlangga, dia menjadi ketua umum yang tak ada efek ketokohannya, tak ada hasil tangan dinginnya yang bisa diakui dan dilihat,†tuturnya.
Meski demikian Pangi menegaskan, Golkar tetap memiliki kontribusi terhadap kemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Hanya saja, katanya, peran Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga memang kurang tampak dalam memenangkan calon presiden petahana itu.
"Jadi tangan dingin Golkar tak dominan, tak signifikan angkat kemenangan Jokowi. Di Banyak daerah justru (Jokowi, red) kalah,†ulas Pangi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ada Utang Gelap Indonesia ke China Rp 226 Triliun, Risal Ramli: Mereka Buat Jebakan untuk Menguasai
- Masih Banyak Masalah di Birokrasi Indonesia, Penyebab Ekonomi Tidak Maju
- Bertemu dengan Presiden Palestina, Jokowi Sedih dengan Kondisi Gaza