Pembangunan infrastruktur di era pemerintah Jokowi dengan menunjuk BUMN untuk mengambil alih proyek dari swasta dinilai sangat tidak adil. Bahkan selama pembangunannya tidak melibatkan UKM untuk pengembangan di lingkungan sekitar proyek.
- Sah! AHWA Putuskan KH Miftachul Akhyar Jadi Rais Aam PBNU
- PB PMII: Rakyat Jangan Pilih Capres Desain Oligarki di Pemilu 2024
- Diduga Lakukan Pelanggaran Jelang Pilkada 2024, KPU Gresik Dilaporkan ke Bawaslu
Pengambil alihan proyek infrastruktur oleh BUMN dari swasta, karena munculnya ketidakpercayaan. Dan, realitanya pembangunan infrastruktur di era Jokowi, sangat tidak efektif dan kurang membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya melihat bahwa pemerintah memberikan begitu besar dana proyek pada BUMN. Dimana proyek-proyek itu secara kelayakan tidak layak," tambah keponakan Wapres Jusuf Kalla ini.
Mantan politisi Golkar ini menambahkan, bahwa tidak pantas proyek infrastruktur yang dikerjakan BUMN bersinergi bersama BUMN lainnya. Karena masih banyak pihak lainnya untuk diajak bermitra dalam membangun infrastruktur.
"Jadi BUMN ini dengan taglinenya Sinergi BUMN ini saya kira tidak pantas ya, karena BUMN itu tidak sendiri, ada pelaku usaha lain, ada swasta dan koperasi. Makanya saya katakan bahwa pemerintah kedepan harus mengedepankan keadilan. Pembangunan ekonomi ini tidak bisa hanya dengan BUMN saja, tetapi harus melibatkan partisipasi daripada swasta, swasta nasional maupun juga swasta luar negeri. Oleh karena itu investasi dalam negeri dan investasi luar negeri itu harus diperhatikan," urainya.
Hal serupa disampaikan Fauzi Mahendra selaku CEO Isbir Tour and Travel. Pengusaha muda ini mengajak kepada seluruh pelaku usaha muda untuk berani bergerak untuk Indonesia. Sebab, ia menilai bahwa banyak keluhan di dunia travel lantaran pemerintah kurang mendorong.
"Ini sangat menurunkan pendaftaran peserta travel. Saya berharap Prabowo-Sandi menang agar bisa mendorong dari segi tour and travel untuk memajukan pengusaha-pengusaha yang sudah jatuh dan tidak berkembang," terangnya.
Menurut Fauzi, dengan diskusi yang dihadiri Erwin Aksa dan puluhan pengusaha di Jawa Timur telah sepakat mendukung perubahan dan ekonomi lebih sejahtera.
"Pengusaha selama era kepemerintahan sekarang ini mengalami penurunan luar biasa. Kami berharap Pak Prabowo dan Bang Sandi bisa membawa ekonomi lebih baik dan pengusaha bisa bangkit lagi," paparnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bentrok Demo Omnibus Law Tak Akan Pengaruhi Elektoral Paslon Pilkda
- Harga Cabai Semakin Pedas Tanda Kinerja Pemerintah Belum Maksimal
- KPU Jember Nyatakan Paslon Independen Muhammad Jaddin Wajad-Arismaya Parahita Tak Penuhi Syarat
