Tepat setahun lalu, gedung Mapolrestabes Surabaya terjadi ledakan dari sebuah bom yang dibawa oleh pelaku terduga teroris.
- Pemkot Surabaya Dorong Partisipasi Responden Isi Survei Penilaian Integritas KPK
- Bupati Kediri Beri Motivasi ke Mahasiswa KKN
- Kades Kajuanak Galis Dinilai Salahi Aturan UU Desa Terkait Masa Jabatan, Pengamat Desak Pihak Berwajib Periksa Marsit
Di tempat yang sama, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, mengingatkan bahwa saat terjadi ledakan, ketakutan tidak hanya pada masyarakat. Tetapi seluruh lapisan masyakarat. Sebab, korban juga terjadi pada masyarakat termasuk pihak aparat.
"Makanya hari ini kita refkeksikan bersama lintas agama. Mereka memberikan semangat bahwa kota Surabaya tidak boleh diganggu radikalisme dan terorisme," ujarnya.
"Sekarang kita harus komitmen, semuanya, tidak hanya aparat. Tapi lapisan dan elemen masayarakat. Kita jaga Surabaya. Ayo jogo suroboyo," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bersinergi Petrokimia dan Pemkab Gresik Sepakat Terhadap Pemanfaatan Lahan Reklamasi
- Kurangi Banjir, Gubernur Khofifah Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa dan Genset di Pintu Air Kuro Lamongan
- Sematkan 602 Satyalancana Karya Satya bagi ASN Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah : Jaga Kepercayaan Negara dan Masyarakat