Presiden terpilih Joko Widodo menyusun Kabinet Kerja jilid II yang profesional. Tapi profesional yang dimaksud bukan berarti Jokowi harus anti partai.
- Buntut Piala Dunia U-20, Ganjar Dalam Posisi Sulit
- Yusril Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata untuk jadi Pendamping Prabowo
- Tolak Ajakan Cak Imin, Demokrat: Kami Tak Berkoalisi dengan Beliau, Silakan Jalan Saja
"Jadi profesional itu bukan anti partai, tapi dicari orang-orang partai yang profesional, yang mempunyai integritas, yang patriot, itu yang penting,†tegas Buya Syafii yang juga anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Menteri dari kalangan partai harus dipastikan bukan seorang pesuruh, yang hanya bisa membenarkan dan nurut pada mantan walikota Solo itu. Melainkan orang yang benar-benar bisa memberi masukan kepada presiden sesuai kondisi yang memang tengah dihadapi.
"Jadi jangan yes-yes saja, (tapi) yang betul-betul memberi masukan benar berdasarkan fakta,†tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muktamirin dari Mesir hingga Arab Saudi Turut Hadiri Muktamar ke-34 NU di Lampung
- Jelang Pengesahan Panglima TNI oleh DPR, Laksamana Yudo Margono: Sudah Siap
- Politisi Gerindra Minta Pemprov Gratiskan Bus TransJatim Saat Lebaran