Gubernur jatim Soekarwo dalam acara pelantikan DPD GMNI jatim (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) periode 2018-2020 memberikan beberapa pesan pada calon walikota surabaya Fandi utomo yang hadir pula dalam acara yang berlangsung di wisma marinda Jl Semolowaru, surabaya.
- JK: Bagaimana Caranya Mengkritik Pemerintah Tanpa Dipanggil Polisi
- Tanggapi Koalisi Bersatu, PDIP Optimis Bisa Usung Presiden Sendiri
- Vonis Bebas Bos Indosurya, Rizal Ramli: Itu Pidana Penyalahgunaan Dana Nasabah, Tapi Direkayasa
"Kondisi di kota besar seperti Surabaya angka kelahiran terus mengalami penurunan, hal itu terjadi dikarenakan faktor orang tua yang sama-sama bekerja, dan efek kedepan adalah berkurangnya jumlah siswa yang masuk sekolah, ini menjadi tugas walikota ke depan, bagaimana bisa melahirkan solusi yang tepat dalam penanganannya,†ungkap Pakde karwo sembari melihat langsung ke arah Fandi Utomo yang duduk di kursi barisan depan.
Dalam pidatonya Pakde karwo juga meminta keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan partisipatif. Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi maka pemerintah harus hadir dan mampu memfasilitasi kepentingan masyarakat kecil.
konsep negara harus hadir mengurus kepentingan rakyatnya melalui kebijakan telah dilakukan di Jatim dengan pemerintah mengintervensi dan memberikan stimulasi dengan yang kecil dibantu.
"Tidak bisa yang besar, menengah, dan kecil dibiarkan bertarung atas nama efisiensi dan konsep ini bisa dilakukan walikota kedepan dalam memimpin surabaya,†pungkasnya.
.
Pakde karwo juga mengatakan yang juga harus diketahui calon walikota adalah peta masyarakat di surabaya yang masuk golongan arek, yang menjadi panutan masyarakatnya adalah kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrasi dan intelektual. Masyarakat arek ini dalam berfikir lebih rasional, sehingga kapasitas, kapabilitas dan intelektual calon menjadi penilaian penting bagi mereka dalam menentukan pilihannya untuk calon pemimpin ke depan.
Seperti hasil pilgub jatim kemarin, hasil debat sangat mempengaruhi pilihan masyarakat, ini calon walikota harus tahu, artinya tingginya tingkat popularitas tidak menjadi penentu, tapi kemampuan calon yang menjadi penentu masyarakat dalam memilih,†imbuh politisi yang duduk sebagai ketua DPD partai Demojrat Jatim ini.
Sementara itu Calon Walikota Surabaya Fandi Utomo mengatakan, pesan Pakde Karwo ini menjadi pembelajaran penting Baginya untuk ia pelajari, cermati, amati khususnya di surabaya dan pada waktunya nanti akan ia tindaklanjuti secara serius.
Saya sangat Memperhatikan pesan pakde karwo ini dan ini menjadi pelajaran penting bagi saya untuk surabaya kedepan,†ungkap politisi yang juga calon DPR RI Dapil Jatim 1 yakni Surabaya-Sidoarjo dari PKB ini .[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Capaian Kerja BP2MI Luar Biasa, Stafsus Presiden Dukung Penambahan Anggaran
- Ganjar Bertemu Cak Imin, Hensat: Tak Sekadar Bicara Koalisi
- Cegah Banjir, Legislator DPRD Jatim Minta Sungai Di Situbondo Rutin Dikeruk