Prabowo Curhat Kampanye Dilarang Rezim- Kubu BPN: Petahana Takut Kalah

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto curhat dipersulit melakukan kampanye terbuka di Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.


Prabowo lantas membandingkan tahun 2009 saat dirinya berpasangan dengan Megawati sebagai Presiden dan dirinya sebagai wakilnya.

Saat bersaing dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia mengaku tidak pernah ada larangan ataupun dipersulit jika ingin menggelar kampanye.

"Zaman itu enggak ada tuh larangan kampanye dimana-mana. Itu betul lo, saya bukan bicara baik-baik tentang SBY karena ada Mas Agus di sini. Tapi itu benar," tegasnya.

Menanggapi curhatan Prabowo, Harryadin Mahardika, Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut ada ketakutan dari kubu petahana.

Ini potret ketakutan petahana,” kata Mahardika kepada Kantor Berita , Kamis (11/4).

Mahardika tidak memungkiri bahwa di jaman SBY tidak ada larangan kampanye, karena sang petahana posisinya saat itu sudah sangat kuat.

Saya melihat SBY tidak melakukan hal tersebut (larangan kampanye) karena surveynya sangat tinggi dan sudah pasti menang. Jokowi melakukan ini karena surveynya turun terus dan sudah pasti kalah,” terangnya.

Dalam posisi saat ini, lanjut Mahardika, tidak menutup kemungkinan petahana akan melakukan upaya apapun agar menang dalam Pilpres 2019.

Dalam posisi kalah dalam survei, segala sesuatu pasti akan dilakukan,” tutupnya.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news