Sikap mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024, justru membuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kehilangan kader.
- PSI Kini Terdepan Serang Ahok, Padahal Dulu Bela Mati-matian
- Turun ke Lamongan, Kaesang Pangarep Ajak Warga Pilih Abdul Ghofur dan Firosya Shalati
- Roy Suryo Minta KPK Tiru Pengusutan Mario Dandy Pada Kasus Kaesang
Tepatnya, Muhammad Guntur Romli menyatakan keluar dari PSI, usai Prabowo menyambangi Kantor DPP PSI, di Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
"Mulai hari ini, saya menyatakan keluar dari PSI, sebagai anggota dan kader PSI," ujar Guntur dalam jumpa pers di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Dia menjelaskan, PSI sudah dia anggap sebagai rumah politik. Sementara, seluruh kader dan anggota partai di dalamnya dia sebut saudara.
"Saya menyampaikan hal yang sebenarnya berat," sambungnya menegaskan.
Guntur Romli mengaku hanya bisa membaca dan menonton di media massa, terkait sinyal kedekatan Prabowo dengan PSI.
Soal alasan utama keluar dari PSI, sambungnya, adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI sebagai tanda berkoalisi, padahal sebelumnya tidak dibuka terlebih dahulu ruang diskusi.
"Apalagi berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diumumkan PSI pada Oktober 2022 lalu, 'Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Kekayaan Danantara Diyakini Bisa Tembus Lebih Dari 1 Triliun Dolar AS