PT Granting Jaya terus melakukan sosialisasi terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land (SWL).
Usai sosialisasi kepada ratusan nelayan, kini PT Granting Jaya mengumpulkan beberapa organisasi lingkungan, Kamis (25/7).
Namun dalam pertemuan kali ini ada perbedaan. Bila sebelumnya dengan para nelayan tak dihadiri para pakar akademisi, tetapi kini sebaliknya.
Tak ayal dalam pertemuan sebagai sarana diskusi dan aspirasi khususnya terkait dampak lingkungan dan ekosistem menjelang pembangunan SWL di pesisir timur Kota Surabaya itu menuai banyak kritikan dari beberapa organisasi lingkungan.
Hal itu terlihat usai sejumlah pakar dari akademisi untuk memaparkan berbagai persiapan dampak positif yang akan ditanggulangi atas pembangunan SWL.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) PT Granting Jaya, Agung Pramon mengatakan, pertemuan dengan organisasi lingkungan ini sangat penting untuk menampung dan mendapatkan masukan dari para organisasi lingkungan.
Sebab masukan dari para organisasi lingkungan itu nantinya dapat menjadi pertimbangan agar pembangunan SWL tidak merusak ekosistem yang sudah ada.
"Jadi kita tadi sudah bertemu dengan para aktivis lingkungan untuk melihat sudut pandang mereka terkait pembangunan SWL ini. Nantinya aspirasi dan masukan mereka akan kita jadikan bahan evaluasi dalam pembangunan SWL agar dapat memberikan manfaat bagi banyak orang," kata Agung dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (25/7).
Salah satu hal yang menjadi catatan saat menggelar diskusi dengan aktivis lingkungan menurut Agung adalah terkait perizinan Amdal.
Perizinan ini sangat penting untuk melihat dampak lingkungan yang nantinya akan muncul selama maupun setelah proses pembangunan.
"Tadi teman teman pada nanyain Amdal, ini perijinannya masih proses. Amdal ini perizinannya panjang, paling cepat 5 sampai 6 bulan," tambahnya.
Sejauh ini, PT Granting Jaya mengaku sudah melakukan proses pengurusan Amdal sejak satu bulan yang lalu.
Pihak manajemen masih dalam proses melengkapi segala hal yang menjadi aspek perizinan ,salah satunya melalui sosialisasi dengan pihak-pihak terkait.
PT Granting Jaya juga tetap membuka komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan SWL. Seperti masyarakat, nelayan maupun organisasi lingkungan.
Pihak manajemen terbuka terhadap segala macam masukan, kritik dan aspirasi agar pembangunan SWL bisa membawa kebaikan bagi banyak pihak.
"Kita terbuka untuk komunikasi, baik nelayan maupun aktivis lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perizinan Amdal. Nantinya yang membuat perijinan akan terjun ke masyarakat juga untuk bertanya terkait proyek SWL ini," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang