Presiden Joko Widodo berjanji akan memperbesar kuota menteri dari kalangan profesional. Akan tetapi, masyarakat harus diwaspadai adanya menteri profesional yang menjadi delegasi partai politik.
- Nakes Geruduk DPR RI, Puan Maharani: Kalau Merasa Tidak Diakomodir Silakan ke MK
- Gelar Fit and Proper Test Calon Hakim MK, Komisi III: Kami Ingin yang Terpilih Jadi Wakil Tuhan Sesungguhnya
- Rizal Ramli Beri Jokowi Rumus Menutup Cicilan Utang Negara Tanpa Harus Naikkan Harga BBM
Yuko meminta publik mengawal proses penentuan menteri yang akan membantu kerja Jokowi lima tahun mendatang. Namun demikian, kata Yuko, publik perlu mewaspadai menteri yang seolah-olah profesional dan jadi kepanjangan partai politik.
"Ini kan bisa saja seolah profesional pada dasarnya dia adalah perwakilan partai. Jokowi ini kan koalisi besar jadi pembagian kursinya sangat kecil. Nggak mungkin kalau 45 % dari parpol, pasti lebih besar," tandas Yuko, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut Yuko memprediksi kuota menteri dari Parpol di era mendatang akan lebih besar dari kader profesional. Salah satu faktornya ialah Gerindra diprediski akan merapat ke pemerintah.
"Profesional yang berafiliasi ke politik, bukan profesional murni akan susah merealisasikannya," tambahnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dari Makam Bung Karno, GMNI Serukan Masyarakat Berani Bersuara
- Mubes Cirebon Tidak Punya Legitimasi Kosgoro 1957, Yusuf Husni: Itu Perkumpulan Tidak Bertuan
- Rekomendasi Pilkada Serentak Di 16 Daerah Turun, Kader Demokrat Jatim Diminta Bergerak Menangkan Paslon