RDP Jilid III Mojokerto Berlangsung Sengit, Komisi II Urai Benang Kusut

Rapat Dengar Pendapat (RDP) jilid III DPRD dengan eksekutif Kota Mojokerto, Jumat (17/1) sore berlangsung dengan serangkaian pertanyaan sengit.


Sebelumnya dikabarkan bila RDP yang dilakukan oleh komisi II DPRD Kota hingga ketiga kalinya sarat kepentingan.

Koordinator Komisi II Djunaedi Malik menampiknya, bahwa apa yang dilakukan ini untuk kepentingan masyarakat, karena dampaknya terhadap proyek yang tidak tuntas dikerjakan kepada masyarakat langsung.

RDP jilid III kali ini menghadirkan DPUPR, RSUD, Bagian Pembangunan dan Lurah serta sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa juga diundang ke gedung Dewan untuk menyaksikan langsung jalannya RDP.

Saat berlangsungnya RDP, Wakil Ketua DPRD, Junaedi Malik mengetahui sejumlah kontraktor yang diundang tidak tampak hadir.

“Itu maunya apa (pelaksana proyek,red), ini RDP demi kepentingan rakyat malah tidak hadir. Terlalu,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Politisi PKB ini mengawali pertanyaan dengan nada tinggi terkait banyak pelaksana proyek yang meninggalkan pekerjaannya begitu saja dan belum menyelesaikan 100 persen. Menurutnya ini bukti lemahnya monitoring terhadap pelaksanaan proyek.

RDP kali ini dewan mengundang sejumlah dinas, konsultan pelaksana, kontraktor dan lurah.

“Sekali lagi kita tegaskan hati dan tindakan komisi II bulat mengawal kepentingan rakyat. Kita akan kawal sampai terurai benang kusutnya,” tandasnya.

Sementara itu, Moch. Harun anggota Komisi II menegaskan dalam RDP ketiga kali ini, ingin mengurai dimana letak ketidakmampuan Dinas yang mempunyai proyek sehingga banyak proyek mangkrak di sejumlah titik.

“Ini ada apa, yang magkrak hampir di semua titik. Seakan-akan masif,” katanya. “Kita tidak ada kepentingan apapun. Kita berjuang untuk masyarakat, bahkan dengan datangnya masyarakat dan organisasi mahasiswa ini menjadi energy tambahan untuk kita,” ujarnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news